Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa SMA Ciptakan Alat Bantu Baca SMS untuk Penyandang Tunanetra

Dua siwa SMA 6 Yogyakarta menciptakan alat bantu penyandang tunanetra untuk membaca pesan singkat (SMS)

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Siswa SMA Ciptakan Alat Bantu Baca SMS untuk Penyandang Tunanetra
net
Ilustrasi sms penipuan 

  
TRIBUNNEWS.COM YOGYAKARTA,— Dua siwa SMA 6 Yogyakarta menciptakan alat bantu penyandang tunanetra untuk membaca pesan singkat (SMS) di telepon seluler. Alat bantu tersebut dinamai I Blind. Alat ini memungkinkan penyandang tunanetra membaca SMS dengan cara meraba huruf yang muncul.

Muhammad Hanif Sugiyanto, siswa kelas 12 IPA SMA 6 Yogyakarta, memaparkan, dulu ia mempunyai tetangga yang tunanetra. Dia sering berkomunikasi dengan saudaranya melalui SMS. Karena tunanetra, tetangganya tersebut sering meminta tolong untuk dibacakan isi SMS. Berawal dari situlah, Hanif tergelitik untuk menciptakan alat bantu agar para penyandang tunanetra dapat membaca SMS.

Cita-cita mulia itu akhirnya terwujud setelah Muhammad Hanif Sugiyanto dan Swakakrisna Adityomurti mendapat tugas dari sekolah untuk menciptakan sebuah alat. Keduanya lalu sepakat membuat alat bantu membaca SMS bagi para penyandang tunanetra.

"Saat mendapat tugas sekolah untuk membuat karya, kami menciptakan alat I Blind ini," jelas Muhammad Hanif Sugiyanto saat ditemui di SMA 6 Yogyakarta, Selasa (2/12/2013).

Ia menjelaskan, cara kerja alat I Blind ini sangat sederhana. SMS yang datang akan diterima oleh modul GSM. Dari modul GSM lalu diolah oleh software yang mampu mengubah huruf digital menjadi bentuk huruf yang menonjol. Dengan meraba huruf-huruf yang menonjol tersebut, penyandang tunanetra dapat mengerti isi pesan yang dikirimkan.

"Alat ini masih dalam bentuk prototipe, jadi sementara huruf yang dimunculkan masih kita buat dengan lampu-lampu yang menyala," tandasnya.

BERITA REKOMENDASI

Sementara itu, Swakakrisna Adityomurti mengatakan, untuk pembuatan prototipe alat I Blind membutuhkan waktu sekitar dua minggu dan menghabiskan dana sekitar Rp 700.000.

"Ke depan, setelah disempurnakan, alat I Blind akan berbentuk seperti tablet sehingga lebih mudah dibawa dan digunakan," pungkasnya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas