Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Bebek dan Ayam Rakyat Miskin Mendadak Mati

Ratusan ekor bebek milik warga Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, mendadak mati.

zoom-in Ratusan Bebek dan Ayam Rakyat Miskin Mendadak Mati
Kontan
Peternakan bebek 

Laporan Wartawan Surya Rahadian Bagus

TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Ratusan ekor bebek milik warga Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, mendadak mati.

Belum diketahui secara pasti penyebab kematian bebek jenis petelur itu. Bebek yang mati itu, merupakan bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dalam upaya pengentasan kemiskinan.

Seorang warga penerima bantuan, Ahmad (55) mengatakan 19 dari 20 ekor bebek yang diterimanya mendadak mati. Tak hanya bebek hasil pemberian Dinas Sosial yang mati, sebanyak 35 ekor ayam kampungnya juga ikut-ikutan mati.

"Ada 19 ekor yang mati, tinggal satu yang masih hidup, tapi sudah kejang-kejang. Malahan ayam peliharaan saya juga mati semuanya," terangnya saat ditemui, di rumahnya Dusun Pekalen, RT 11 RW 03, Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron, Selasa (10/12/2013).

Bebek dan ayam yang mati, sebagian telah ia buang di sungai di dekat rumahnya. Ia mengaku heran, dan tidak mengerti bagaimana bebek dan ayamnya bisa mati secara hampir bersamaan.

"Hari pertama ada satu yang mati, keesokan paginya bertambah empat, dan seterusnya sampai akhirnya mati semua. Pokoknya dua jam kejang-kejang langsung mati," kata pria lima orang anak ini.

Berita Rekomendasi

Ia menuturkan, dirinya mengalami kerugian hingga sekitar Rp 1 juta lebih. Sebab harga ayam kampung petelur yang sudah dewasa, biasanya dihargai sekitar Rp 30 ribu/ekor.

Pria yang pernah menjadi peternak bebek ini mengatakan, sebelum mati bebek dan ayam mengalami kejang-kejang. Bola matanya berubah menjadi kebiru-biruan, namun tidak ada tanda-tanda lendir atau cairan pada mulut dan hidungnya, seperti pada unggas yang terkena flu burung. "Mungkin stres akibat perjalanan jauh," terangnya.

Sementara itu, seorang peternak bebek Muhammad Safi'I (34) mengaku mengalami kerugian hingga sekitar Rp 3 juta, karena semua ternak bebeknya mati semua. Ia mengatakan, sebelumnya ia membeli 20 ekor bebek dari seorang warga Fusun Pekalen, Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron, yang baru saja mendapat bantuan bebek dari dinas sosial.

"Saya beli Rp 12 ribu per ekor. Karena dia mengaku butuh uang, makanya saya beli. Eh, malah bebek saya yang lain jadi kena penyakit, dan mati semua," kata warga Dusun Brukan, Desa Pekalen, Kecamatan Maron ini.

Begitu juga dengan bebek yang diterima oleh, Midan Marzuki (65) warga Dusun Pekalen RT 10 RW 4 Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron. Sejak hari pertama menerima bantuan bebek, sudah ada satu ekor bebek yang mati.

"Hari pertama mati satu, paginya mati lima ekor, sampai mati semua. Ayam-ayam saya juga mati," terangnya.

Midang mengatakan, begitu mendapat bantuan bebek, ia langsung memberi makan dengan konsentrat yang juga bagian dari pemberian bantuan. Namun, konsentrat yang seharusnya menjadi pakan bebek, tidak dimakan sama sekali.

Sekertaris Desa Maron Kidul, Hari Untung (52) mengatakan, bebek-bebek yang diberikan kepada warganya merupakan bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, dalam program pengentasan kemiskinan. Di Kabupaten Probolinggo, ada dua desa yang mendapat bantuan, yaitu Desa Maron Kidul, dan Desa Ganting Wetan, Kecamatan Maron.

Bantuan diberikan pada Kamis (5/12) lalu, oleh Dinas Sosial Provinsi Jatim didampingi Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo. Bebek itu diberikan kepada 8 Kelompok Usaha Bersama (Kube) di Desa Maron Kidul.

"Saat diberikan kepada warga bebeknya sehat semua kok. Mungkin bebeknya mati karena kelelahan saja," jelasnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas