Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5.500 Liter Minyak Tanah Coba Diselundupkan ke Manado

Polisi menyita 5.500 liter minyak tanah nonsubsidi yang diangkut Kapal Motor (KM) Karya Indah di Pelabuhan Manado

Editor: Sanusi
zoom-in 5.500 Liter Minyak Tanah Coba Diselundupkan ke Manado
Minyak tanah 

Laporan Wartawan Tribun Manado, Deffriatno Neke

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Polisi menyita 5.500 liter minyak tanah nonsubsidi yang diangkut Kapal Motor (KM) Karya Indah di Pelabuhan Manado, Minggu (15/12/2013) sekitar pukul 08.00 Wita. Polisi masih menyelidiki pihak yang membawa minyak tanah dalam ukuran besar tersebut.

Di tengah pengusutan itu dua perempuan datang ke pelabuhan. Mereka mencari minyak tanah yang diangkut KM Karya Indah. Keduanya mengaku disuruh oleh masing-masing keluarganya.

"Keponakan saya kuliah di Tondano. Dia minta tolong saya mengambilkan minyak tanah yang dititipkan di kapal ini. Ini bukan bisnis. Katanya, minyak tanah cuma lima liter, tidak banyak," ujar Adolvina.

Ia menyebut, minyak tanah itu disimpan di dalam dus. Selain minyak tanah, di dalam dus ada juga buah kedondong dan barang lainnya.

Adolvina berusaha mencari barang titipan itu di antara tumpukan minyak tanah yang disita. Namun ia tak menemukan barang titipan keponakannya tersebut. Kata dia, minyak tanah tersebut tersimpan di dalam dus yang di dalamnya terdapat pula barang lain seperti buah kedondong dan lainnya.

Yuli, perempuan lainnya, juga mengaku mencari minyak tanah yang dititipkan keluarganya dari Talaud. Ia juga menyebut minyak tanah itu tidak banyak.

Berita Rekomendasi

"Saya tidak tahu kalau ini dilarang. Soalnya di sini (Manado) sudah tidak ada elpiji, jadi saya titip dari sana. Biar pemerintah daerah tahu kalau di sini sudah kehabisan elpiji. Di sini harga minyak tanah mahal karena nonsubsidi," ujarnya.

Minyak tanah yang disita polisi termuat dalam ratusan jeriken 25 hingga 30 liter. Polisi menduga minyak tanah tersebut hendak dijual secara ilegal di Kota Manado.

Pantauan Tribun Manado, ratusan jeriken minyak itu disimpan menyebar di kapal. Di dek paling atas ditemukan sekitar enam jeriken yang disimpan menyebar. Di dek empat dan dek tiga beberapa jeriken minyak disimpan di pinggir kamar kelas. Sedangkan di dek dua, puluhan jeriken disimpan di kamar mesin.

Di dek dua juga ditemukan jeriken berisi minyak yang dimasukkan di dalam karung, ada juga diletakkan di kamar mandi penumpang. Diperkirakan ada 220 jeriken berisi minyak tanah.

Polisi menerima informasi penyelundupan minyak tanah itu pada Sabtu (14/12) sekitar pukul 12.24 hingga 14.00. Minyak tanah itu diangkut dari Pelabuhan Beo, Talaud. Saat kapal berlabuh di Pelabuhan Manado sekitar pukul 07.30 (Minggu), puluhan polisi yang dipimpin langsung Kasat Reskrim Polresta Manado Ajun Komisaris Dewa Made Palguna langsung menggeledah kapal tersebut.

"Ini informasi dari masyarakat, ada sejumlah minyak tanah dari Pulau Talaud dan Sangihe. Jumlah kurang lebih 220 galon. Rata-rata tiap galon isi 25 liter, jadi total yang ada sekitar 5.500 liter," kata Kapolresta Manado Komisaris Besar Sunarto yang ikut menyaksikan penggerebekan tersebut.

Sunarto menambahkan, jumlah minyak tanah subsidi tersebut bisa saja bertambah karena masih ada juga minyak tanah yang disimpan dalam wadah yang kecil.

Selain menyita minyak tanah, polisi juga menemukan minuman keras merek Marjin dan Marocai yang diduga dari Filipina. Minuman keras tersebut tersimpan di dalam dus yang disembunyikan di dek dua.

"Minuman keras kita temukan ada tujuh karton dus, dan masing-masing isinya 12 botol. Ini diperkirakan dari luar Sulawesi Utara," ujarnya.

Ia menambahkan, sampai saat ini kepemilikan 220 jeriken minyak tanah dan minuman keras tersebut belum diketahui. Mengenai keterlibatan anak buah kapal (ABK), pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Kalau keterkaitan aparat, sampai saat ini kita masih melakukan penyelidikan terlebih dahulu. Kalau kapal untuk sementara tidak ada masalah, tapi sekarang kita akan melakukan penyelidikan dan ambil keterangan dahulu dari ABK kapal," ucap Sunarto.

Menurutnya, minyak tanah tersebut merupakan bahan bakar yang juga berbahaya apalagi disembunyikan di dalam kamar mesin. Seluruh minyak tanah sitaan tersebut kemudian diangkut ke truk Dalmas Polresta Manado.

Adapun pihak kapal berusaha menutup-nutupi tempat yang dicurigai polisi. "Saya tidak tahu mengapa ada minyak tanah di kapal. Saya baru tahu setelah petugas datang menggeledah," ucap seorang ABK.

Tags:
Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas