Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelajar SMPN 32 Merangin Dipukul Kepsek Gara-Gara Buka Pintu Kelas

Kekerasan terhadap pelajar yang dilakukan oknum guru, kembali terjadi di Kabupaten Merangin.

zoom-in Pelajar SMPN 32 Merangin Dipukul Kepsek Gara-Gara Buka Pintu Kelas
Sodahead
Ilustrasi pemukulan. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi Heru Pitra

TRIBUNNEWS.COM, BANGKO - Kekerasan terhadap pelajar yang dilakukan oknum guru, kembali terjadi di Kabupaten Merangin.

Korbannya kali ini adalah AD (12), pelajar SMP Negeri 32 Merangin. AD dipukul oknum kepala sekolah berinisial Z, hingga menimbulkan bekas memar di tangan dan pipinya.

Informasi yang dihimpun Tribun, peristiwa pemukulan tersebut terjadi saat seluruh siswa baru saja menyelesaikan jam pelajaran di sekolah, Sabtu (14/12/2013) akhir pekan lalu.

Korban saat itu hendak membuka pintu kelas, dengan alasan ingin mengambil sandalnya yang tertinggal.

Entah kenapa, Z langsung mendekati korban dan menamparnya sebanyak dua kali. Akibat pukulan tersebut, tangan dan pipi korban mengalami memar. Korban langsung pulang kerumahnya sambil menangis.

"Saya tanya, kenapa menangis. Awalnya tidak mau ngaku, tapi setelah saya paksa akhirnya anak saya ini mengakui kalau ia habis dipukul kepala sekolah," kata Ukik, orangtua korban, Selasa (17/12/2013).

Berita Rekomendasi

Ia tak bisa menerima perlakukan oknum kepala sekolah itu. Ukik langsung datang menemui oknum kepala sekolah dan mempertanyakan hal ini.

Setelah bertemu, pelaku mengakui khilaf memukul korban, dan meminta perdamaian.

"Katanya, Rabu (18/12/2013), mau damai dengan kami. Tapi kurang tahu juga, jadi atau tidak perdamaiannya," Ukik menjelaskan.
   
 Z, oknum kepala sekolah yang dituduh menganiaya siswa itu mengakui, pemukulan tersebut dilakukannya karena kesal dengan korban.

"Saya sudah peringatkan beberapa kali agar tidak membuka pintu kelas, tapi tetap dia buka. Makanya saya kesal, dan secara tidak sadar langsung menamparnya," jawabya.

Ia khilaf dengan perbuatannya, dan meminta permasalahan ini agar tidak dibesar-besarkan. "Jangan dibesar-besarkanlah, kami ini sudah mau berdamai. Insya Allah Rabu besok kami mau duduk bersama," ujarnya.

Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas