Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dirjen Perikanan Budidaya Bantu Tambak Takalar Rp 50 M

Kepala Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Slamet Soebjakto melakukan kunjungan

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dirjen Perikanan Budidaya Bantu Tambak Takalar Rp 50 M
DOK
Ilustrasi tambak udang 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Uming

TRIBUNNEWS.COM, TAKALAR - Kepala Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Slamet Soebjakto melakukan kunjungan di kawasan pengembangan udang Takalar, Desa Taipa, Kecamatan Mappakasunggu, Jumat (20/12/2013).

Kunjungan ini sekaligus dilangsungkan penebaran benih udang vanemai yang dijadikan sebagai lokasi percontohan di Sulsel.

Dalam kunjungan tersebut Slamet memberikan bantuan untuk kelompok budidaya tambak berupa 160 kincir angin yang digunakan untuk 10 petak tambak, plastik, dan mesin diesel.

"Total semuanya mencapai Rp 50 miliar. Dengan luas tambak 40 hektare," paparnya di hadapan Bupati Takalar, Burhanuddin Baharuddin, Sekda Takalar, Nirwan Nasrullah dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Iskandar.

Slamet juga berharap agar Takalar bisa menjadi tambak percontohan bagi daerah lain dan terbesar di Sulsel dan masyarakat pembudidaya melakukan penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan agar terjadi perputaran perekonomian di masyarakat pembudidaya.

Sementara itu, Burhanuddin dalam sambutannya mengucapkan terima kasih karena Takalar diberi kehormatan sebagai lokasi diujicobakan penebaran benih udang.

Berita Rekomendasi

"Kita punya dua tambak terbesar. Di Kecamatan Sanrobone budidaya rumput laut dan di Kecamatan Mappakasunggu tambak udang. Saya yakin dengan luas kurang lebih 200 hektar ini bisa memicu pertumbuhan udang," katanya.

Selanjutnya rombongan dirjen menuju Desa Ujung Baji, Kecamatan Sanrabone untuk meninjau lokasi tambak pembudidayaan rumput laut. Dimana luas tambak mencapai 10 hektare namun saat ini masih digunakan empat hektare. Dengan hasil panen Rp 180 juta pertahun.

Slamet berharap kegiatan ini masih terus berlanjut. "Agar pembudidaya yang lain bisa belajar disini potensi rumput laut sangat besar, dan ini devisa negara dan Takalar ini menjadi contoh untuk kabupaten yang lain," tambahnya.(won)

Tags:
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas