Gusdurian di Jawa Timur Larang Caleg Gunakan Gambar Gus Dur Tanpa Izin
Maraknya gambar Gus Dur yang dipajang dalam baliho caleg, memicu reaksi Jaringan Gusdurian Jawa Timur.
Laporan Wartawan Surya Sutono
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Maraknya gambar Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid yang dipajang dalam baliho calon anggota legislatif (caleg), memicu reaksi Jaringan Gusdurian Jawa Timur.
Gusdurian, merupakan sebutan bagi para pengagum, pengguna, dan pengembang pemikiran Gus Dur.
Mereka meminta para caleg dan partai politik di Jatim, tidak mencantumkan tulisan nama, gambar, maupun video Gus Dur pada baliho, poster maupun alat peraga kampanye lainnya tanpa izin tertulis dari keluarga.
"Mereka agar mengedepankan prinsip etis, tidak mencantumkan gambar/tulisan/video terkait sosok Gus Dur untuk tujuan politik praktis tanpa izin tertulis dari Ibu Sinta Nuriyah dan para putrinya," kata Koordinator Jaringan Gusdurian Jatim, Aan Anshori, di Jombang, Minggu (22/12/2013).
Tak hanya itu, kepada caleg dan parpol di Jatim yang sudah terlanjur memvisualisasikan hal-hal yg berkaitan dengan sosok Gus Dur pada alat peraga kampanyenya tanpa seizin keluarga Ciganjur, Jaringan Gusdurian meminta agar segera menarik alat peraga tersebut.
Kalau diabaikan, Gusdurian mempertimbangkan menempuh jalur hukum. "Ekspose sosok Gus Dur untuk tujuan politik praktis tanpa izin tertulis dari keluarga Ciganjur kami anggap tindak pidana, yang berimplikasi pada upaya hukum dalam menyelesaikan persoalan ini," imbuh Aan.
Aan menambahkan, Gusdurian Jatim sudah menginstruksikan kepada seluruh anggota Jaringan GUSDURian di Jatim guna melakukan pemantauan terkait ini.
"Selain itu juga melakukan langkah-langkah yang diperlukan dengan melandaskan diri pada cara-cara yang ma'ruf (baik) serta tunduk kepada ketentuan hukum yang berlaku," tandas Aan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.