Pak Kiai Pun Cemburu ke Agus
Mahasiswa dan sivitas akademik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, juga masih di rumah
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- JUMAT (3/1/2014). Jalan Talasalapang Raya, Rappoicini, masih sepi. Rumah toko (ruko) dan pemukiman di sepanjang jalan menuju kawasan perumahan terbesar di timur Makassar, Perumnas Minasa Upa, belum lagi buka. Pintunya masih tertutup. Pemiliknya, sebagian besar masih terlelap.
Mahasiswa dan sivitas akademik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, juga masih di rumah. Gerbang kampus terbesar di Indonesia timur milik ormas Muhammadiyah itu, juga masih tergembok.
Saat jamaah masjid Graha Talasalapang, baru pulang, sebuah mobil multi purpose vehicle (MPP) warna gelap parkir di sebuah rumah yang merangkap sebagai kedai.
Rumah itu berjarak sekitar 400 meter dari gerbang utara Unismuh, dan hanya 200 meter dari MAN 1 Makassar.
Si empunya rumah, Kiai Haji Djamaluddin Amien , baru saja menunaikan salat subuh.
Seperti kebisasanya, mantan kiai sepuh Muhammadiyah di Indonesia ini, membaca Alquran di ruang tamu. Inilah ruang ruang kerja, sekaligus "perpustakaan" pribadinya.
Seorang tiba-tiba datang mengetuk pintu. "Saya juga kaget tiba-tiba, Agus (Dwikarna) datang tanpa memberitahu lebih dulu," kata Kiai Jamaluddin menceritakan, kunjungan sang murid ke gurunya sekitar pukul 05.10 wita.
Kiai Djamal adalah tokoh pertama, yang dikunjungi Agus setelah resmi bebas dari tahanan Negara bagian Pasay, Philipina, Selasa (31/12/2013) lalu.
Agus tiba di Makassar seorang diri. Agus "bertahun baru" bersama istrinya, Suryani (49), ibu, dan lima anaknya di Makassar, kampung kelahirannya.
Kepada Tribun, mantan Kertua PW Muhammadiyah Sulsel 4 periode ini, mengabarkan, Agus datang bersama seorang temannya
Agus langsung mengunjungi sesepuh Muhammadiyah di Makassar sekaligus salah satu pendiri Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI), KH Djamaluddin Amin.
Sebelum ditahan, Agus adalah Wakil Ketua KPPSI Sulsel dan menjabat wakil sekretaris bidang kaderisasi DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sulsel.
Kiai Djamaluddin, mengaku sudah mengetahui Agus bebas dari informasi yang isampaikan salah seorang sahabat Agus Dwikarna.
Kepada Tribun, Kiai Djamal mengaku tak sulit mengenali Agus sebab tak banyak yang berubah meski sudah menjalani penahanan 10 tahun. "Dia tampak sehat," ujar mantan Ketua DPW PAN Sulsel ini.
Menurut Kiai Djamal kedekatan dirinya dengan Agus bukan sekadar guru dan murid. "Dia itu sudah seperti anak saya," katanya.
Sebelum ke Pilipina, dirinya dan Agus masih sempat sama-sama mengunjungi beberapa kabupaten di Sulsel untuk memperkenalkan KPPSI.
Kiai Djamaluddin, yang juga salah seorang tokoh deklataror PAN di Indonesia ini, termasuk juga orang yang sangat peduli dengan kehidupan keluarga Agus, pasca- penahanannya di Philipina, 13 Maret 2002, 11 tahun silam.
Kepada Agus, mantan guru Agama di MAN 2 Makassar ini, mememberikan banyak nasihat dan pesan-pesan agar Agus kembali menjalani hidup normal di masyarakat.