Biogas Kotoran Sapi Jadi Energi Alternatif Kenaikan Elpiji
Akhirnya usai mencoba teknologi biogas bisa digunakan sebagai alternatif pengganti elpiji serta untuk pembangkit listrik membuat saya berinovasi
Sedangkan teknisnya, Mudjino mengungkapkan prosesnya cukup muda yakni kotoran atau limbah sapi dihancurkan dicampur dengan air.
Setelah hancur, cairan tersebut dibuang ke saptitank yang sudah ditutup rapat lalu didiamkan sekitar 20 menit kotoran yang bercampur air berubah menjadi gas (biogas).
Untuk menyalurkan gas dari dalam saptitank itu, di pinggiran saptitank di pasangi kabel gas dan siap untuk dibuat bahan bakar pengganti elpiji menuju dapur rumahnya dan para tetangganya.
"Hasil apinya sama dengan yang keluar di kompor gas karena sama-sama berwarna biru seperti elpiji. Saat dibuat memasak juga tidak ada bau kotoran sapi atau kerbau," ungkapnya.
Sedangkan Ny Sunarti (57) yang tak lain istri Mudjiono mengaku dengan adanya biogas sangat membantu dirinya dalam berhemat uang belanja sehari-hari.
Selain itu, dirinya tidak perlu was-was atau khawatir, meski pemerintah mengumumkan kenaikan harga elpiji baik ukuran 12 kilogram maupun elpiji ukuran 3 kilogram yang masih disubsidi gasil konvensi minyak tanah ke gas beberapa tahun lalu itu.
Sementara itu Mudjiono berharap penyaluran biogas yang masih terbatas dikarenakan kurangnya bahan baku dan peralatan berupa selang harganya juga cukup mahal itu, berharap adanya bantuan pemerintah untuk mengembangkan energi alternatif itu.
"Untuk 12 kilogram kotoran sapi bisa disalurkan untuk 4 rumah tangga selama 2 hari. Makanya kami akan berusaha mengembangkan inovasi energi ini dengan bekerja sama dengan pemerintah. Minimal bisa digunakan warga sekampung kami saja," pintah perangkat desa ini.