Warga Palembang Gunakan Kayu Bakar karena Tidak Mampu Beli Gas 12 Kg
Kenaikkan harga gas elpiji tabung 12 kilogram, sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat di berbagai daerah Indonesia.
Laporan Wartawan Tribun Sumsel Bonaventura Yulius Didik Sumanto
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kenaikkan harga gas elpiji tabung 12 kilogram, sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat di berbagai daerah Indonesia.
Sebagai siasat, banyak warga saat ini beralih menggunakan gas tabung 3 kg yang harganya tidak dinaikkan PT Pertamina maupun pemerintah.
Tapi akibatnya, "gas melon" tersebut langka dan sulit didadapatkan. Itu seperti yang terjadi di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Alhasil, banyak warga yang kembali menggunakan kayu bakar untuk memasak.
Lusi, misalnya, ibu rumah tangga ini terpaksa mencari kayu bakar untuk memasak. "Aku cari gas 3 kg tidak ada. Mau beli gas 12 kg terlalu mahal, jadi terpaksa mencari kayu bakar untuk memasak," tutur Lusi, Selasa.
Ia yang kesehariannya hanya berjualan manisan di rumah ini, mengaku keberatan harus membeli gas elpiji tabung 12 kg. Karena setelah dihitung olehnya, pengeluaran untuk gas elpiji selama sebulan tidaklah sama.
"Dulu saya pernah memakai tabung 12 kg dan pemakaian selama sebulan. Dan untuk tabung 3 kg, pemakaian seminggu dan harga hanya Rp 15 ribu. Coba hitung saja, sama tidak harga 4 tabung kecil dengan satu tabung besar," tandasnya dengan nada kesal.