Sri Sultan Akhirnya Pakai Mobil yang Tak 'Nggasruk' Saat Blusukan
Harapan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengendarai mobdin (mobil dinas) baru yang tidak ‘nggasruk’ kini telah terpenuhi.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM YOGYA - Harapan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengendarai mobdin (mobil dinas) baru yang tidak ‘nggasruk’ kini telah terpenuhi. Sebuah Toyota Fortuner warna hitam telah terparkir di pool kendaraan Pemda DIY dan siap menemani orang nomor satu di DIY itu blusukan ke kampung-kampung sejak Senin (13/1/2014).
SEPINTAS, mobil SUV warna hitam itu terlihat sama saja dengan sederetan mobil lainnya yang terparkir di pool kendaraan Pemda DIY. Tidak ada yang mentereng dari mobil itu. Standar. Hanya plat nomor polisinya saja, AB 10 yang menunjukkan bahwa Toyota Fortuner warna hitam itu milik Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Pengadaan mobdin baru Sultan itu memang sempat menuai polemik. Dalam prosesnya, sejumlah merek mobil kenamaan sempat menjadi alternatif mobdin Gubernur antara lain Jeep Rubicon, Land Cruiser, Toyota Fortuner, Mazda, Lexus dan BMW X-5 SUV. Sampai akhirnya pilihan mobdin baru bagi Gubernur DIY adalah New Fortuner 2.7G Lux A/T. Mobil itu jauh lebih murah dari pagu anggaran yang telah disediakan Pemda DIY untuk pengadaan mobdin baru Sultan yakni Rp 1,4 miliar. Namun, akhirnya Pemda hanya menyediakan Toyota Fortuner seharga Rp 457 juta. Menghemat sekitar Rp 1 miliar anggaran yang awalnya akan dibelikan SUV kelas wahid, BMW-X5 seharga Rp 1,4 miliar.
“Loh, saya kan yang penting butuh mobil yang tidak nggasruk. Nanti dipakai kalau pas ke desa-desa saja, kalau nggak ya nggak dipakai,” ucap HB X dijumpai usai menggelar pertemuan di kantornya di Gedhong Wilis, Kepatihan, Senin (13/1/2014).
Selain lebih murah, mobil pabrikan Jepang itu juga tidak dilengkapi fasilitas-fasilitas tambahan meskipun digunakan oleh Gubernur yang juga bertahta sebagai Raja Keraton Kasultanan Yogyakarta itu. Semua fasilitas yang ada di dalamnya adalah fasilitas standar yang dimiliki Toyota Fortuner. Air bag systemnya pun hanya tersedia dua saja di bagian depan mobil. Tidak seperti BMW-X5 yang memiliki delapan air bag system hingga ke kursi penumpang di belakang.
Ketika ditanya apakah ada permintaan fasilitas khusus di mobdin barunya, HB X hanya tersenyum.
“Nggak, yang penting kalau ke desa nggak nggasruk. Wong saya kemana-mana suruh nyetir sendiri juga nggak apa-apa,” tuturnya.
Meski tak ada permintaan khusus, Biro Umum Pemda DIY mencoba memaksimalkan kenyamaan mobdin baru itu. Kabiro Umum Setda DIY, Sigit Haryanta mengatakan, pihaknya sengaja meniadakan kursi penumpang di deretan paling belakang. Sehingga, di dalam kabin hanya terdapat dua deret kursi saja.
“Agar lebih lapang, lebih nyaman. Kalau kursi penumpang (untuk Gubernur) mau dimundurkan juga lebih nyaman. Itu inisiatif kami, pak Gubernur tidak minta apa-apa,” ucap Sigit dijumpai di kantornya, Senin (13/1/2014).
Selain perubahan kursi, Sigit menegaskan jika fasilitas di Fortuner Gubernur itu sama persis dengan Fortuner pabrikan lainnya. Sesuai permintaan Gubernur, mobil berkapasitas mesin 2700 cc ini hanya akan digunakan ketika blusukan ke wilayah yang medannya cukup berat. Misalnya saja saat bertandang ke desa-desa di Kulonprogo, Gunungkidul atau ke lereng Merapi. Sedangkan mobdin Toyota Camry bernopol AB 1 akan digunakan sebagai mobdin harian ketika bertugas di wilayah perkotaan.
“Sesuai Pergub, memang dimungkinkan beliau menggunakan dua mobil dinas sekaligus. Tidak ada pemborosan bensin, toh digunakannya gentian, tidak mungkin bersamaan,” ucap Sigit seraya tersenyum.
Sebelum adanya mobil baru ini, Gubernur hanya menggunakan sedan Camry hitamnya kemanapun. Lantas jika medannya tidak memungkinkan, Gubernur terpaksa meminjam mobil dinas di Pemkab/Pemkot setempat untuk mengantarkannya ke lokasi tujuan. Tapi, setelah ada Fortuner baru itu, praktis GUbernur bisa menjelajahi berbagai wilayah di DIY tanpa harus pinjam-pinjam mobil dinas lainnya.
Sigit Haryanta menambahkan, mobil dinas baru Gubernur itu sebenarnya sudah tersimpan di Pemda DIY sejak pertengahan bulan Desember 2013. Namun, mobil gagah itu belum bisa dikendarai karena masih menunggu proses pembuatan STNK-nya. Barulah, Jumat (10/1) kemarin, mobil dinas baru itu baru benar-benar bisa dikendarai di jalanan karena STNK-nya sudah jadi. Meski demikian, Gubernur nampaknya belum terburu untuk mencobanya. Hingga Senin (13/1), Sultan ternyata belum menggunakan mobil baru itu.
“HB X belum sempat mencoba, kemarin hanya sempat di test drive saja oleh sopir kami,” ucap Sigit.
Penggunaan mobil-mobil murah ini belakangan memang banyak dilakukan oleh para kepala daerah di Indonesia. Selain HB X, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga memilih menggunakan Kijang Innova untuk mengantarkannya blusukan ke kampung-kampung pada 2013. Meski saat ini, mantan Wali Kota Surakarta itu telah berganti mobdin menjadi Land Cruiser bernopol B 1 DKI. (Ekasanti Anugraheni)