Korban Langganan Banjir Siap Direlokasi
Warga langganan banjir siap direlokasi jika pemerintah menyediakan lokasi pindah
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Warga langganan banjir siap direlokasi jika pemerintah menyediakan lokasi pindah. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono ketika meninjau bencana kemarin mengaku siap membantu menyediakan rumah susun bagi warga di daerah banjir.
"Yang penting tersedia lahan, rusunawa bisa dibangun," ujarnya.
Selain untuk korban banjir, rusunawa juga bisa dibangun untuk warga yang direlokasi dari bantaran sungai dan wilayah rawan longsor. Menurutnya sesuai aturan sangat tidak diperbolehkan ada pemukiman warga dibangun di sepanjang bantaran sungai dan wilayah rawan longsor.
"Jika di sini (Manado) masih ada pemukiman di sepanjang bantaran sungai dan lokasi rawan longsor, maka harus segera direlokasi. Kami siap fasilitasi, yang penting pemda siapkan lahan," jelasnya.
Di jalan-jalan, aparat TNI dan PMI Sulawesi Utara membersihkan lumpur. Kemarin, ratusan orang dari PMI Sulut sudah menyemut di Jalan Lumimut Tikala. Mereka membersihkan jalan itu dari tumpukan sampah dan lumpur.
Dalam waktu sekejap lumpur tebal mulai berganti cair bahkan menyisakan air karena sudah berpindah ke truk-truk besar. Bahkan situasi itu berlanjut di sayap Utara lapangan Tikala.
Ketua PMI Manado Paula Lumentut Runtuwene mengatakan, ada sekitar 150 relawan yang ikut dalam kerja bakti itu. Mereka terdiri dari PMI Sulut, Manado, PMR dan CSR dari berbagai perguruan tinggi.
"Ada juga Siaga Bencana Berbasis Masyarakat atau SIBAT," ujarnya.
Di Sungai Sario, belasan TNI mengangkut tumpukan sampah. Mereka mengangkatnya dan membuangnya ke TPA Sumompow dengan menggunakan truk sampah. Lima kali truk bolak-balik mengangkat sampah di lokasi itu.
Sementara itu, Dandim 1309 Manado, Letkol Inf Indarto Kusnohadi terlihat menemani istri Danrem 131/Santiago untuk mengunjungi rumah-rumah anggota TNI AD yang menjadi korban bencana banjir seperti di Asgap Karombasan, asrama di Perkamil.
Letkol Inf Indiarto saat diwawancarai mengatakan, personel TNI AD sudah bekerja maksimal.
"Dalam sehari bisa 5 kali mengangkat sampah-sampah," katanya.
Dikatakannya, Kodim pun hanya bersifat membantu Pemko Manado terkait sisa-sisa banjir.
"Kami hanya membantu Pemko Manado saja. Juga dibantu personel Korem," kata Dandim. Dia pun berharap 14 hari ke depan, sampah-sampah yang berserakan tersebut bisa diatasi.
Warga berharap, gerakan bersih-bersih terus dilakukan sehingga lumpur segera hilang dari perkampungan dan warga bisa kembali menempati rumahnya, dan beraktivitas sehari-hari. (rbt/def/kev)