Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

45 Jiwa Korban Retakan Tanah Diungsikan

Sebanyak 12 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 45 jiwa mengungsi di Wisma Pendawa Kementerian Sosial Republik Indonesia

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 45 Jiwa Korban Retakan Tanah Diungsikan
surya/Iksan Fauzi
Ilustrasi longsor 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku M Guci Syaifudin

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Sebanyak 12 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 45 jiwa mengungsi di Wisma Pendawa Kementerian Sosial Republik Indonesia di Kampung Puncak Ciloto, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Rabu (22/1/2014) pagi. Mereka diungsikan setelah rumahnya rusak akibat pergeseran tanah di RT 6/1 Gang Cangkuang, Kampung Puncak, Desa Ciloto, Selasa (21/1/2014).

Berdasarkan pantauan Tribun Jabar (Tribunnews.com Network), puluhan jiwa ini ditempatkan di sejumlah kamar dan rumah di wisma itu. Sebagian pengungsi ada yang kembali ke kediamannya untuk mengambil barang berharga dan perlengkapan lainnya.

Seorang pengungsi, Ega (21) mengatakan, kediamannya sudah tak berbentuk lagi. Menurutnya, dinding rumahnya mengalami retak-retak. Kondisinya pun miring lantaran dasar rumah ambles.

"Waktu ambil karpet ke rumah lantainya seperti bergerak. Ada bunyi retakan-retakan tapi suaranya cukup keras," ujar Ega kepada Tribun Jabar di lokasi pengungsian, Rabu (22/1/2014).

Diberitakan sebelumnya, Sedikitnya 100 warga RT 6/1 Gang Cangkuang, Kampung Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas dievakuasi akibat pergeseran tanah yang terjadi, Selasa (21/1/2014). Hal itu dikatakan anggota Badan Permusyawaran Desa (BPD) Ciloto, Medi, kepada Tribun Jabar.

"Tempat pengungsian warga terbagi menjadi tiga titik. Ada yang diungsikan di Wisma Pendawa, rumah warga di Botol Kecap, dan di aula Desa Ciloto," kata Medi melalui sambungan telepon, Selasa (21/1/2014).

Berita Rekomendasi

Dikatakan Medi, warga diungsikan sekitar pukul 16.00 WIB lantaran pergeseran tanah terus terjadi. Sedikitnya 12 rumah mengalami rusak ringan dan berat akibat pergeseran yang terus terjadi sejak Senin (20/1/2014).

"Kondisi rumah mulai miring dan dindingnya mengalami retak-retak sehingga mau tidak mau harus dikosongkan. Ini bukan longsor lagi tapi ambles. Sebetulnya kawasan ini memang harus dikosongkan dari penduduk sejak tahun lalu," ujar Medi.

Medi mengatakan, saat ini pengungsi sangat membutuhkan bantuan makanan. Sedangkan alat tidur warga sudah membawa dari kediamannya masing-masing.

"Sebagian bantuan sudah datang tapi yang paling dibutuhkan makanan cepat saji untuk asupan para pengungsi," ujar Medi. (cis)

Tags:
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas