Sayuran Tidak Bisa Didistribusi ke Jakarta, Petani Gunung Slamet Merugi
Akibat banjir yang melanda di beberapa wilayah di Jawa Tengah membuat para petani di sentra sayur mayur lereng Gunung Slamet mengalami kerugian.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO - Akibat banjir yang melanda di beberapa wilayah di Jawa Tengah yang menyebabkan akses utama jalan sampai ke Jakarta, membuat para petani di sentra sayur mayur lereng Gunung Slamet mengalami kerugian.
Produk sayuran yang dihasilkan di desa sentra sayuran tersebut tidak dapat terdistribusi di pasar wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Pedagang Cabai di Pasar Wage, Purwokerto, Sri Astuti mengatakan, akibatnya banyaknya sayur mayuran yang rusak sebelum sampai ke pembeli, adapun hal itu menyebabkan harga jual di tingkat pasar lokal jadi turun drastis.
Kondisi tersebut membuat para petani cabai di sentra sayur mayur Baturraden yang akhirnya mengirimkan barang produksi pertanian ke pasar lokal.
"Banyaknya stok ini membuat harga cabai merah besar hanya Rp 20 ribu per kilogram, padahal sebelum musim hujan sekarang ini harganya berkisar Rp 30 ribu per kilogramnya," ujarnya kepada Tribun Jateng, Rabu (22/1/2014).