Banjir di Nunukan, Pemprov Kaltara Dorong Diplomasi ke Malaysia
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) akan mendorong Pemerintah Pusat untuk melakukan hubungan diplomatik dengan Pemerintah Malaysia,
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Syaiful Syafar
TRIBUNNEWS.COM TANJUNG SELOR, – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) akan mendorong Pemerintah Pusat untuk melakukan hubungan diplomatik dengan Pemerintah Malaysia, terkait musibah banjir yang melanda tiga Kecamatan di Kabupaten Nunukan. Hal ini dikemukakan oleh Kepala Badan Kesbangpol dan Penanggulangan Bencana Provinsi Kaltara, Sanusi, Senin (27/1/2014).
Berdasarkan hasil tinjauan yang dilakukan, Pemprov Kaltara menerima laporan bahwa banjir yang melanda Kecamatan Lumbis Ogong, Kecamatan Lumbis dan Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, disebabkan karena meluapnya hulu sungai di Malaysia. Kondisi itu diperparah dengan tingginya curah hujan dan pasang air laut, sehingga menyebabkan ratusan rumah terendam banjir.
“Hasil tinjauan kami untuk sementara memang banjir itu disebabkan karena debet air Sungai Sembakung yang di atas seperti biasanya. Sungai itu melintasi tiga kecamatan. Nah ketika banjir, air di Sungai Sembakung selalu keruh dan yang menyebabkan keruh adalah Sungai Salang yang memang hulunya berada di Malaysia,” ujar Sanusi.
Dari laporan Camat dan Kepala Desa setempat, tingkat penggundulan hutan di Malaysia sangat parah. Akibatnya air sungai keruh dan cepat meluap. Ditambah lagi intensitas curah hujan tinggi serta pasang air laut, menyebabkan banjir di tiga kecamatan tak terhindarkan.
Sanusi mengatakan, berdasarkan laporan terakhir Senin pagi, air di Kecamatan Sembakung berangsur surut. Sedangkan di Kecamatan Lumbis dan Lumbis Ogong, pihaknya belum menerima laporan. Meski begitu, ketinggian air di Kecamatan Lumbis sempat mencapai 3-4 meter.
Pemprov Kaltara tengah menyusun laporan untuk disampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang intinya meminta Pemerintah Pusat untuk mengambil langkah diplomatik dengan pihak Malaysia terkait musibah yang terjadi di wilayah itu. Apalagi banjir di wilayah Sembakung kerap terjadi setiap tahunnya.
“Memang untuk ke depannya hal ini perlu dibicarakan langsung oleh Pemerintah Pusat, karena hulu dari sungai itu ada di Malaysia. Kita berharap laporan ini bisa menjadi materi bagaimana penanggulangan khusus di wilayah itu,” katanya. (*)