Website Menpan Diblokir, Tenaga Honor di Sikka Cemas
Pengumuman kelulusan tenaga honorer kategori dua (K2) di Sikka mencemaskan para tenaga honorer yang sudah mengikuti test.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Pos Kupang, Aris Ninu
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE-Pengumuman kelulusan tenaga honorer kategori dua (K2) di Sikka mencemaskan para tenaga honorer yang sudah mengikuti test. Pasalnya, website Menpan sebagai wadah pengumuman hasil testing CPNSD K2 masih diblokir untuk mengantisipasi penyusupan.
Para tenaga honorer sejak pagi, Rabu (5/2/2014), sudah memenuhi Kantor BKD Sikka di Jalan Litbang Maumere guna melihat hasil pengumuman K2. Namun hingga siang pukul 11.00 Wita, belum ada pengumuman yang dipasang oleh BKD Sikka. Bahkan ada beberapa staf BKD yang menempel website Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan) RI agar bisa diakses tapi hasilnya pun sama. Menurut penyampaian dari Menpan RI, pengumuman tidak serentak tapi secara bertahap.
Apakah hari ini atau besok hingga kini tenaga K2 masih terus gelisah dan menunggu di Kantor BKD Sikka.
"Sudah pengumuman ko pak. Kami sudah tunggu. Sudah ada di website?" tanya beberapa tenaga K2 yang menemui Pos Kupang di Kantor BKD Sikka, Rabu (5/2/2014) siang.
Para tenaga K2 yang menunggu pemberitahuan dari BKD hanya bisa duduk dan mengobrol di halaman kantor.
Kepala BKD Sikka, Contantinus Tupen, yang ditemui wartawan di Kantor KBD Sikka, Rabu (5/2/2014) siang, menegaskan, jatah tenaga K2 di Sikka ada 225 orang. Untuk K2 tahap pertama ada 41 orang.
Menurut Tupen, pihaknya sudah menghubungi Menpan RI dan ada pemberitahuan bahwa hasil test CPNS K2 belum bisa diumumkan karena ada pemblokiran website agar tidak disusupi pihak tertentu.
"Kami masih terus berkoordinasi dan menunggu. Bisa hari ini atau besok. Kami tunggu saja. Tadi pagi ada yang ke sini, kami sampaikan bisa dibuka di website.Tetapi semua bilang belum bisa akses,"kata Tupen.
Ia mengatakan, jika telah dibuka di website K2 yang lulus akan dipanggil dan diumumkan lagi oleh Bupati Sikka melalui pengumuman. Tenaga K2 yang lulus akan diminta menyiapkan data untuk diserahkan ke Menpan RI di Jakarta.
"Kami belum bisa pastikan kapan, tapi akan pantau perkembangannya," papar Tupen, didampingi Kasubid Pengadaan, P. Gonzalves dan Kasubid Mutasi, Melyani.*
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.