Kelud Meletus, 46 Pesawat Nongkrong di Apron Bandara Juanda
Rencana peresmian operasional Terminal 2 (T2) Bandara Internasional Juanda, Surabaya hari ini gagal.
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Surya, Sri Handi Lestari
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Rencana peresmian operasional Terminal 2 (T2) Bandara Internasional Juanda, Surabaya hari ini gagal. Sedianya, peresmian ditandai dengna keberangkatan perdana pesawat Garuda Indonesia tujuan Makassar, Boeng 737-800, Jumat (14/2).
Pesawat yang seharusnya berangkat pada pukul 05.25 WIB itu terhenti di depan gerbang garbarata di T2 paling barat.
"Karena cuaca buruk, maka semua penerbangan dari dan ke Juanda ditutup," kata General Manager PT Angkasa Pura I cabang Bandara Internasional Juanda, Trikora Harjo.
Namun operasional T2 sudah terlaksana dengan baik. Semua penumpang yang masuk pun telah mendapatkan pelayanan baik dari PT Angkasa Pura I cabang Bandara Internasional Juanda maupun dari maskapai masing-masing.
Terpantau di counter ticketing terjadi antrean refund dan beberapa penumpang harus lesehan di lantai, karena belum jelas kapan pesawat bisa terbang setelah ditunda akibat letusan Gunung Kelud. Terutama penumpang rombongan umrah dengan penerbangan internasional.
Nasib pesawat yang terparkir di apron pun hampir sama. Total di terminal 1 dan 2, ada 46 pesawat yang terparkir di depan gate maupun yang non gate.
Seluruhnya tidak bisa bermanuver karena terkena timbunan debu pasir vulkanik. Beberapa petugas ground handling dari masing-masing maskapai terlihat menutupi mesin, dan lubang-lubang serta bagian khusus dari pesawat dengan plastik. Hal ini karena debu vulkanik yang masuk ke bagian pesawat bisa merusak bagian pesawat.
"Karena itu pesawat tidak ada yang bermanuver. Semua hanya bisa diam dan tidak bisa menyalakan mesin," kata Kikin Asikin, Kepala Bidang Keamanan Angkutan Udara dan Kelaikudaraan Kantor Otoritas Bandara Wilayah III.
Sementara itu, tenant-tenant di terminal 1 maupun 2 terlihat mendapat berkah. Terutama tenant makanan dan minuman di T2. "Alhamdulillah, buka pertama sudah ramai. Meski ini karena bencana. Tapi kami bersyukur bisa melayani penumpang di T2," kata Liena, salah satu pelayan di tenant cofee shop di T2.