Sri Sultan Canangkan Gerakan Bersih-bersih Massal Senin-Selasa Besok
Gerakan pembersihan akan diprioritaskan pada pasar-pasar tradisional dan pertokoan untuk menggerakkan kembali perekonomian DIY.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS .COM, YOGYA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menggelar rapat koordinasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY dan berbagai instansi lainnya menyikapi dampak abu vulkanik letusan Kelud yang menyelimuti DIY sejak Jumat kemarin.
Gerakan pembersihan akan diprioritaskan pada pasar-pasar tradisional dan pertokoan untuk menggerakkan kembali perekonomian DIY.
Bupati Sleman Sri Purnomo membenarkan hal itu. Kondisi terakhir, banyak pedagang di pasar-pasar tradisional yang tidak berjualan. Beberapa pedagang yang nekat berjualan pun menawarkan bahan makanan, sayur-sayuran yang kotor terkena abu. Di berbagai lokasi, sayuran dan bahan makanan lainnya juga semakin sulit didapatkan. “Karenanya pembersihan pasar jadi prioritas kami agar perekonomian segera jalan,” ucap Sri Purnomo dijumpai usai rakor bersama Gubernur di Kepatihan, Minggu (16/2/2014).
“Nyari sayur susah, nyari Lombok susah. Padahal itu kan ada siklusnya. Kalau di pasar berhenti, bagaimana dengan usaha kuliner dan perhotelan dan lain sebagainya,” imbuh Kapolda DIY Haka Astana.
Haka siap menerjunkan seluruh personelnya untuk mengupayakan pembersihan di pasar-pasar tradisional, pertokoan serta berbagai fasilitas public lainnya yang harus segera dioperasionalkan dalam dua hari ke depan. “Semua personel diturunkan. Brimob, Sabara , Polres, Babin kamtibmas, Polsek, semua diturunkan untuk membersihkan,” ujar Haka.
Selain pasar tradisional, Gubernur DIY juga memprioritaskan pembersihan sekolah, bandara serta rumah sakit untuk menghidupkan kembali perekonomian di DIY. “Kalau tidak segera dibersihkan, imbasnya semakin banyak. Warga sakit juga semakin banyak,” imbuh Gubernur. (esa)