Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Salah Paham Soal Ceramah 'Suara Ustaz Sama dengan Suara Pelacur', Warga Amuk Hotel

Maksud sang ustaz dalam demokrasi, suara siapa pun sama. Hanya dicontohkannya seperti itu. Belum selesai penjelasan, warga keburu pulang.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Salah Paham Soal Ceramah 'Suara Ustaz Sama dengan Suara Pelacur', Warga Amuk Hotel
IST
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, GARUT  - Puluhan warga merusak Hotel Sari Papandayan di Jalan Raya Cisurupan, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cisurupan, Jumat (28/2) sekitar pukul 23.15. Diduga aksi perusakan ini dipicu ceramah Ustaz Ujang Sulaeman, pemilik hotel tersebut, dalam sebuah acara syukuran.

Danramil Cisurupan, Kapten Inf Ajudin, mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpunnya, Ustaz Ujang berceramah di salah satu rumah warga, Acep Zaenal, yang tengah melaksanakan syukuran khitanan di Kampung Cipelah, Desa Tambakbaya, mulai sekitar pukul 19.00. Awalnya, pengajian yang diikuti sekitar 60 orang ini berjalan lancar dan biasa-biasa saja.

Menurut Ajudin, suasana pengajian memanas saat Ustaz Ujang membahas demokrasi, sekitar pukul 21.00. Ustaz Ujang mengatakan bahwa dalam demokrasi, suara ustaz dan pelacur sama kedudukannya, satu poin suara.

"Menanggapi hal itu, Ustaz Fariz, yang menjadi pembaca doa dalam acara tersebut, dan warga tersinggung. Mereka kemudian meninggalkan tempat acara. Warga pun tersinggung karena komentar miring Ustaz Ujang terhadap pemerintah Indonesia," kata Ajudin saat ditemui Sabtu (1/3/2013).

Ceramah yang disampaikan pun akhirnya terhenti dan Ustaz Ujang diamankan di Mapolsek Cisurupan, kemudian diamankan ke Mapolres Garut untuk menghindari dampak kemarahan warga. Sekitar pukul 23.15, warga sudah berkumpul di Hotel Sari Papandayan.

Jumlah warga di Hotel Sari Papandayan pun terus bertambah hingga terjadi perusakan terhadap fasilitas hotel, seperti kursi, meja, kaca kamar hotel, tanaman stroberi, lampu taman, dan papan nama Hotel Sari Papandayan. Pembakaran hanya terjadi pada papan nama hotel.

Setelahnya, warga bisa dikendalikan hingga membubarkan diri, kembali ke rumah masing-masing. Polres Garut dan Kodim 0611 Garut pun turun ke lokasi melakukan pengamanan.

Berita Rekomendasi

Kapolsek Cisurupan, AKP Krisna Irawan, mengatakan warga sudah dapat ditenangkan. Peristiwa ini terjadi diakibatkan kesalahpahaman antara warga dan Ustaz Ujang.

"Maksud Ustaz Ujang, dalam demokrasi, suara siapa pun sama. Hanya saja, dicontohkannya seperti itu. Belum selesai ceramahnya untuk menjelaskan maksudnya itu, warga sudah pulang," katanya.

Polisi pun melakukan olah tempat kejadian perkara selain mencegah perusakan tersebut terjadi kembali. Bersama pihak hotel, polisi bergotong royong membereskan hotel yang dirusak tersebut.

Perusakan terhadap Hotel Sari Papandayan ini menyebabkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan rombongannya urung menginap di hotel tersebut. Supervisor Hotel Sari Papandayan, Indra, mengatakan perusakan terhadap hotel tersebut terjadi sebelum Bupati Purwakarta dan rombongannya datang.

"Padahal, rombongan bupati ini telah memesan sejumlah kamar. Saat kejadian, tidak ada yang menginap. Semua kamar sedang kosong. Bupati Purwakarta pun akhirnya tidak jadi menginap di sini," kata Indra.

Sehari setelah perusakan tersebut, hotel pun dibersihkan walaupun papan nama hotel dan sejumlah fasilitas hotel rusak. Berdasarkan pemantauan, tidak ada garis polisi yang dipasang di hotel ini.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas