Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kabut Asap Bikin Udara di Pekanbaru Berstatus Bahaya

Warga Kota Pekanbaru, Riau tampaknya harus berhati- hati saat keluar rumah, Senin (10/3/2014) hari ini.

zoom-in Kabut Asap Bikin Udara di Pekanbaru Berstatus Bahaya
Greenpeace
Kebakaran Lahan di daerah Riau telah menyebabkan kabut asap tebal 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Hendra Efivanias

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Warga Kota Pekanbaru, Riau tampaknya harus berhati- hati saat keluar rumah, Senin (10/3/2014) hari ini.

Pasalnya, kabut asap yang menyelimuti Kota Pekanbaru kekinian sudah masuk level bahaya, atau naik satu tingkat dari sebelumnya yang masih berada pada kategori tidak sehat.

Berdasarkan pantauan Dinas Kesehatan, Minggu (9/3), Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Pekanbaru sudah lebih dari angka 300.

"Angka ini menunjukkan kondisi udara di Pekanbaru sudah pada tingkat berbahaya bagi kesehatan," ungkap Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Diskes Pekanbaru, Husri.

Dengan kondisi ini, maka udara sudah tidak baik bagi penderita penyakit yang diakibatkan asap. Karena, penyakit mereka berpotensi lebih serius. Sementara warga yang tubuhnya masih sehat akan mudah lelah.

Karena itulah, Husri menghimbau warga menghindari beraktivitas di luar rumah. Kalaupun harus keluar rumah, diminta menggunakan alat pelindung diri. Terutama masker. Disamping itu, warga juga disarankan banyak minum air putih.

Berita Rekomendasi

Ia menjelaskan, per tanggal 6 Maret, Diskes mencatat penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Pekanbaru sudah mencapai 8.259 orang. Umumnya penderita tinggal di kawasan pinggiran. Dimana, intensitas kabut asap lebih banyak.

Sementara itu, terkait kondisi ini, Diskes mengaku sudah merekomendasikan kepada Dinas Pendidikan (Diskes) agar meliburkan siswa. Terutama siswa PAUD, Taman Kanak-kanak hingga kelas I sampai IV.

Karena di usia tersebut, anak memang rentan diserang penyakit yang dipicu asap. Menurut dia, libur direkomendasikan sampai tiga hari kedepan.

Saat ini, seluruh Puskesmas tetap disiagakan. Penyuluhan ke masyarakat juga ditingkatkan. Tujuannya, agar pemahaman masyarakat tentang akibat dari asap semakin banyak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas