Wakil Gubernur Sulsel Terjebak di Dalam Lift, Anak Buah Panik
Agus sekaligus mantan Ketua DPRD Sulsel terjebak dalam elevator atau lift satu (sisi kanan), saat hendak naik dari lantai satu
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Insiden dialami Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Numang dan sejumlah pejabat eselon Pemprov Sulsel, di gedung DPRD Sulsel, Selasa (18/3/2014).
Agus sekaligus mantan Ketua DPRD Sulsel terjebak dalam elevator atau lift satu (sisi kanan), saat hendak naik dari lantai satu ke lantai sembilan Menara DPRD Sulsel, sekitar pukul 13.30 wita.
Kepada Tribun, Agus mengaku dirinya terjebak di gedung yang diresmikan di masa kepemimpinannya di DPRD Sulsel (2002-2004) itu selama lima menit.
"Lift-nya naik ke lantai dua, turun lagi ke lantai satu. Begitu terus selama lima menit. Mau dibuka pintunya tidak bisa," tutur Agus menceritakan pengalamannya kepada Tribun, sesaat sebelum meninggalkan Menara DPRD Sulsel.
Namun Sekretaris DPRD Sulsel, Abdul Kadir Marsali yang juga menjadi korban mengaku, terjebak sekitar 10 hingga 15 menit.
"Tidak lima menit, 10 sampai 15 menit. Weh, lama itu," ujar Kadir dengan kening berkerut, membantah pengakuan Agus.
Agus dan sejumlah pejabat pemprov berada di DPRD guna menghadiri rapat paripurna istimewa pengambilan sumpah dan pelantikan anggota DPRD pengganti antarwaktu dari Fraksi PKS, Andi Qayyim Munarka.
Dalam elevator, selain Agus ada Kepala Biro Kerja Sama Setprov Sulsel, Iqbal Suhaeb; dan Kepala Biro Bina Pembangunan, Firdaus Hasan. Mereka pun berusaha keluar dengan cara memencet tombol pintu keluar, namun gagal. Suasana pun berubah menjadi panik. Lampu dalam elevator tetap hidup dan sirkulasi udara berjalan lancar.
Kadir pun menghubungi petugas operator elevator untuk membuka paksa pintu elevator.
"Dihubungi orang di luar, kenapa bisa begini. Pak Wagub juga tidak enak," kata Kadir.
Dia juga mengaku merasa berang lantaran malu atasannya terjebak dalam fasilitas di bawah penanganannya. Belum sempat dibuka, elevator akhirnya kembali beroperasi normal.
"Penumpang lift sebenarnya bisa dievakuasi, dikunci dari luar, langsung terbuka seperti lemari," ujar Kadir.
Sejak elevator tersebut pertama kali dioperasikan, tahun 2004, kata Kadir, baru kali ini "memakan korban" dan korbannya adalah orang nomor dua di Sulsel. Elevator dibeli saat Agus menjabat Ketua DPRD.
Pantauan Tribun, elevator juga sempat kembali bermasalah. Pintunya tak bisa tertutup saat sejumlah peserta dan tamu rapat paripurna hendak turun dari lantai sembilan. Selama sekitar lima menit, pintu mengalami macet.
Agus menilai, elevator merek OTIS tersebut bermasalah karena maintenance.
"Kurang perawatan," ujarnya mengeluhkan.
Hal tersebut diakui pula Kadir. Namun, masalah lain yang menjadi penyebab menurutnya adalah kesalahan menekan tombol.
"Terlalu lama tombol buka pintu ditekan terlalu lama. Jadinya trouble," kata Kadir.
Pasca-kejadian ini, dia pun langsung menghubungi petugas maintenance. Penutup panel tombol pada elevator yang bermasalah itu terlepas. Informasi ini tak sempat beredar luas sebab saat peristiwa tersebut terjadi, suasana di Menara DPRD masih relatif sepi.
Insiden terjebak dalam elevator juga pernah dialami sejumlah pejabat Pemkot Makassar di Menara Balai Kota. Satu di antara korban adalah Wali Kota Makassar sekaligus mantan anggota DPRD Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin. (edi)