Kasus Penculikan dan Pembunuhan Satpam UNM Libatkan Anggota TNI
Menurut istri Daeng Sikki, Batriana Daeng Kebo anggota Kodam VII Wirabuana bernama Edi sempat ikut saat suaminya diculik oleh tiga pria.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Saat penculikan yang mengakibatkan seorang petugas keamanan Universitas Negeri Makassar (UNM), Husaini Daeng Sikki (50) tewas, lelaki warga Jalan Daeng Tata 3, Makassar itu sempat diikuti oleh anggota Kodam VII Wirabuana.
Menurut istri Daeng Sikki, Batriana Daeng Kebo yang ditemui di rumah duka, Kamis (20/3/2014), anggota Kodam VII Wirabuana bernama Edi sempat ikut saat suaminya diculik oleh tiga pria yang mengaku polisi.
Edi ikut dalam mobil, karena curiga dengan tiga pria misterius yang melakukan penangkapan tanpa dilengkapi surat perintah resmi.
"Pak Edi dan Daeng Bombong sempat berusaha menahan tiga pria yang mengaku polisi dan memutar tangan suamiku. Tapi, tiga pria itu memperlihatkan pistolnya sehingga Daeng Bombong mundur. Tapi Pak Edi sempat ikut naik di mobil, namun ketiga pria menurunkannya di ujung Jalan Daeng Tata 3," kata Batriana.
Menurut Batriana, Edi diturunkan karena disuruh membuntuti dari belakang menggunakan motor. Namun setelah Edi turun, mobil tersebut langsung tancap gas.
Tiga pria misterius yang mengaku polisi itu, menangkap Husaini dengan alasan kasus peredaran judi kupon putih. Namun, penangkapan itu tak disertai bukti-bukti.
"Belakangan salah satu dari tiga pria itu menelpon meminta uang Rp 1,5 juta agar suamiku bisa dilepas. Setelah uang diserahkan, suamiku memang akan dilepas di depan kantor KUA Kecamatan Tamalate yang tak jauh dari rumah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Jadi, terpaksa suamiku dibawa ke RS Bhayangkara. Disitulah, suamiku meninggal dan ketiga pria itu sudah menghilang," kata Batriana.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi yang dikonfirmasi terpisah mengaku belum mengetahui identitas tiga pria tersebut.
"Mobil Honda Jazz merah bernomor polisi DD 789 YG sementara dicari dan kasus ini sementara dalam penyelidikan.
Termasuk juga penyebab pasti kematian korban, tengah diselidiki. Saya tidak tahu apakah disiksa atau tidak, tapi menurut pihak RS Bhayangkara korban meninggal karena jantung dan sebelumnya pernah terkena stroke ringan," tegas Endi.
Sebelumnya telah diberitakan, Husaeni tewas di RS Bhayangkara, Selasa (18/3/2014). Kasus penculikan yang menimpa Husaeni ini baru terbongkar, Rabu (19/3/2014) dan Divisi Propam Polda serta Polrestabes Makassar langsung melakukan penyelidikan.
Korban diculik saat nongkrong bersama tetangganya di lorong sepulang dari bertugas sebagai petugas keamanan di UNM.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.