Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puting Beliung Hancurkan Ratusan Rumah Warga Purbalingga

Ratusan rumah di Kabupaten Purbalingga, rusak parah akibat diterjang angin puting beliung.

zoom-in Puting Beliung Hancurkan Ratusan Rumah Warga Purbalingga
TRIBUNJATENG.COM/FAJAR EKO NUGROHO
Anggota TNI dari Makorem 071/Banyumas bergotong-royong bersama warga membersihkan puing-puing bangunan rumah yang roboh akibat terjangan angin puting beliung di Desa Meri Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga, Minggu, (30/3). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Fajar Eko Nugroho

TRIBUNNEWS.COM, PURBALINGGA - Ratusan rumah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, rusak parah akibat diterjang angin puting beliung, Sabtu (29/3/2014) sore.

Kerusakan paling parah dialami warga Dusun Meri, Desa Semingkir, Kecamatan Kutasari dan warga Desa Galuh Kecamatan Bojongsari. Tiga rumah di antaranya roboh, dan tidak dapat ditempati penghuninya.

Seorang warga Desa Meri, Sungirat (38) mengatakan sejak dua hari terakhir angin bertiup cukup kencang di desanya. Puncaknya pada Sabtu petang, warga ketakutan saat menyaksikan angin berbentuk pusaran berputar-putar semakin besar.

"Angin berputar sangat kencang dan semakin lama semakin membesar," ujarnya, Senin (31/3/2014).

Angin puting beliung yang datang dari arah barat itu, menerjang rumah-rumah warga. Atap rumah dan genteng pun beterbangan. Selain itu, ada juga pohon tumbang dan menimpa rumah warga.

Sungirat menceritakan, saat rumahnya diterjang angin lesus, dia dan keluarga masih di dalam rumah. Sore itu cuaca cukup mendung dan seperti akan turun hujan.

Berita Rekomendasi

"Sebelum angin datang, saya mendengar suara gemuruh dari belakang rumah. Saya lihat angin semakin membesar dan saya putuskan mengajak keluarga keluar dari rumah," terangnya. Para tetangga Sungirat juga keluar dari rumah.

Warga menyaksikan betapa mengerikannya angin puting beliung itu. Mereka menyaksikan angin berputar-putar bersama ranting-ranting kayu yang beterbangan. "Kejadian berlangsung cukup lama sekitar 20 menit," jelas Sungirat.

Setelah menerjang beberapa rumah, puting beliung berjalan terus ke arah barat dan kemudian membumbung tinggi ke atas langit sebelum hilang.

"Setelah angin sudah hilang, saya dan warga lainnya baru berani mendekati rumah. Saya sedih karena atap rumah saya roboh, dan barang-barangnya ikut tertimpa reruntuhan atap rumah. Hanya meja dan kursi yang bisa diselamatkan," paparnya.

Sungirat, kini terpaksa mengungsi di rumah saudaranya di Desa Meri. "Semalam saya dan keluarga tidur di rumah kakak yang tidak diterjang angin," ungkapnya.

Kapolsek Kutasari Ajun Komisaris Herman Setiono menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Beberapa pohon tumbang yang menimpa rumah, tidak sampai melukai pemilik rumah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Priyo Satmoko mengungkapkan, pihaknya telah mendata jumlah kerusakan rumah.

"Ada 306 rumah rusak di dua kecamatan mulai rusak ringan, sedang dan berat,"ungkapnya.

Pihaknya kini melakukan perbaikan rumah warga secara gotong royong bersama anggota TNI, Tagana, serta membersihkan puing-puing rumah. BPBD Purbalingga juga telah mengirimkan bantuan berupa lembar atap seng, paku dan bahan sembako.

Danrem 071/Banyumas Wijaya Kusuma Kolonel Infanteri Edison mengungkapkan pihaknya memberikan bantuan berupa tenaga untuk membersihkan puing-puing reruntuhan rumah. "Kami kerahkan dua peleton anggota TNI,"ujarnya.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas