Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Umat Hindu Nunukan Berdiam Diri di Rumah

Hari raya Nyepi, Senin (31/3/2014) diperingati sekitar 65 umat Hindu di Nunukan dengan berdiam diri di rumah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Umat Hindu Nunukan Berdiam Diri di Rumah
Tribun Bali/Andriansyah
Pecalang melakukan pemantauan di beberapa pusat kota Denpasar, Bali saat perayaan Nyepi, Senin (31/3/2014). 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Hari raya Nyepi, Senin (31/3/2014) diperingati sekitar 65 umat Hindu di Nunukan dengan berdiam diri di rumah. Disela berpuasa selama 24 jam sejak pukul 00.00 Senin hingga 00.00 Selasa (1/4/2014) nanti, mereka mengisi waktu dengan membaca kitab suci.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Nunukan I Made Wirama mengatakan, sehari sebelum Nyepi, umat Hindu di Nunukan melaksanakan tawur kesanga yaitu upacara pengusiran roh-roh jahat agar tidak mengganggu pada saat pelaksanaan hari raya Nyepi.

"Kemudian di hari raya Nyepi kami dari umat Hindu melaksanakan catur brata penyepian," ujarnya.

Catur dijelaskan berarti empat, sementara brata berarti mawas diri dan Nyepi berarti sepi. Catur brata penyepian meliputi amati karya atau tidak bekerja, amati geni atau tidak menyalakan api, amati lelungan atau tidak bepergian dan amati lelanguan atau tidak bersenang-senang.

"Makanya hari ini saya di rumah saja baca kitab suci kemudian berpuasa," ujarnya.

Dari sekitar 75 ribu jiwa penduduk di Pulau Nunukan, umat Hindu jumlahnya hanya 65 jiwa. Dari 65 orang tersebut, perempuan hanya 29 orang. Ia mengatakan, kebanyakan umat Hindu di Nunukan merupakan aparat pemerintah yang bertugas sebagai anggota Polisi, Tentara Nasional Indonesia maupun guru.

Berita Rekomendasi

"Ada diantara mereka di sini bertugas, istrinya bertugas di tempat lain. Biasanya kalau pejabat itu kan tugasnya ada waktunya. Seperti Pak Dandim, paling maksimal dua tahun setelah itu dia dimutasi lagi," ujarnya.

Dengan jumlah yang minoritas ini pula, umat Hindu di Nunukan belum memiliki rumah ibadah. Sehingga sembahyang dilaksanakan dari rumah ke rumah umat Hindu di daerah ini.

Terkait dengan momentum peringatan hari raya Nyepi yang bersamaan dengan tahun politik, I Made Wirama berharap agar damai Nyepi menjadi cikal bakal pelaksanaan pemilihan umum yang sukses, aman dan damai.

"Seperti seringkali saya sebutkan bahwa boleh kita berbeda tetapi beda itu tidak salah dan beda itu indah," katanya.

Tags:
Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas