Bayi Perempuan Tanpa Selaput Kulit Luar Butuh Bantuan
Muhammad Ali dan Andi Aminah, orangtua bayi perempuan yang terlahir tanpa memiliki selaput kulit luar, tengah kelabakan.
TRIBUNNEWS.COM, KOLAKA - Muhammad Ali dan Andi Aminah, pasangan suami istri di Desa Pangi-pangi, Kecamatan Poli-polia, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, tengah kelabakan.
Pasalnya, orangtua bayi perempuan yang terlahir tanpa memiliki selaput kulit luar itu mengaku kesulitan biaya untuk mengobati putri mereka.
Perawatan di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka sudah digratiskan. Namun, mereka masih tetap membutuhkan dana untuk kebutuhan sehari-hari selama proses pengobatan tersebut.
"Kerjaan kami Pak, cuma petani kecil di pelosok desa. Jujur, kami kekurangan biaya. Kalau masalah biaya rawat inap anak kami di rumah sakit ini, itu gratis Pak. Tapi kan juga butuh biaya tambahan," kata Muhammad Ali, Rabu (2/4/2014).
Misalnya, kata dia, untuk menebus obat. "Syukurlah kalau obatnya ada di apotek rumah sakit, karena gratis, tapi kalau tidak ada, dan harus beli di luar, ini yang butuh biaya," imbuhnya.
Bayi perempuan yang lahir prematur dalam usia tujuh bulan di dalam kandungan ini, sempat membuat heboh warga Kolaka Timur.
Kondisi fisik bayi itu tidak biasa. Kedua bola mata dan bibir berwarna merah, serta sekujur tubuhnya terdapat garis retakan warna merah.
Saat dirujuk dari puskesmas pembantu di Desa Pangi-pangi, Kolaka Timur ke RS Benyamin Guluh Kolaka, pihak paramedis mengatakan kalau anak tersebut tidak memiliki selaput kulit luar, sehingga butuh perawatan yang khusus.