Gelombang Tsunami di Banyuwangi Cuma 20 Sentimeter
Gempa tsunami yang terjadi di pantai Utara Cile, mengakibatkan kenaikan tinggi air laut di wilayah Banyuwangi.
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Peringatan Pusat Data Informasi BNPB terkait dampak gempa tsunami yang terjadi di pantai Utara Cile, mengakibatkan kenaikan tinggi air laut di wilayah Kabupaten Banyuwangi antara 20-50 sentimeter.
Hal tersebut, diungkapkan Anjar Triono Hadi, prakirawan BMKG Kabupaten Banyuwangi, Kamis (3/4/2014). Anjar mengatakan, kenaikan tinggi air laut terjadi sekitar jam 08.00 wib.
"Secara kasat mata memang tidak terlihat karena hampir sama dengan pasang biasa. Apalagi masyarakat umum menganggap bahwa tsunami itu ombak yang besar," ungkap Anjar.
"Tsunaminya sampai di Banyuwangi tinggal 20 sampai 50 sentimeter. Jaraknya antara Cile dan Indonesia kan belasan jam," ungkapnya.
Selain itu, tinggi ombak di wilayah Selatan juga mengalami peningkatan dari satu-dua meter. Sedangkan untuk wilayah Selat Bali dari 0,8 meter menjadi satu meter.
"Masih dalam kategori waspada tapi sudah aman untuk pelayaran," kata dia.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencabut status Indonesia waspada tsunami, hari ini.
Pencabutan peringatan tsunami tersebut mulai berlaku pada pukul 08.30 WIB, sesuai dengan dirilisnya pengumuman BMKG.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.