Kisah Pengusaha Berjuang Jadi Wakil Rakyat
SIAPA sangka pemuda berusia 25 tahun ini mampu meraih suara terbanyak di antara 50 calon legislator Golkar Makassar lainnya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- SIAPA sangka pemuda berusia 25 tahun ini mampu meraih suara terbanyak di antara 50 calon legislator Golkar Makassar lainnya.
Saharuddin Said merupakan seorang kontraktor yang lahir dari keluarga nelayan di Pulau Barrang Caddi dan berhasil meraih suara sebanyak 6.363 di pemilu legislatif tahun ini.
Saharuddin meraih suara terbanyak dari Kelurahan Ujung Tanah sebanyak 4.184 suara.
Putra pengusaha ekspor-impor ikan, Haji Said, memaparkan rahasia dibalik keberhasilannya itu kepada Tribun.
Pemuda kelahiran Ujung Pandang, 16 Juni 1988 itu mengandalkan silaturrahmi dalam pemilu. Ia tidak pernah mengandalkan tim ataupun mengutus orang lain menjumpai warga di daerah pemilihannya.
Alumni SMA 2 Makassar tersebut menjadikan blusukan sebagai senjata pamungkasnya. Senjatanya itupun sangat ampuh dan terbukti, Saharuddin mampu menumbangkan sejumlah incumben di dapilnya. Selain itu, sama besar orang tuanya juga jadi salah satu dorongan baginya hingga mampu lolos ke parlemen.
"Yakin saja dan rajin bekerja serta dan berdoa. Semuanya akan mudah dilalui," tutur Saharuddin yang ditemui di Mal Ratu Indah Makassar, Senin (21/4).
Pengusaha Gagal
Namun tak semua pengusaha sukses di Makassar. Ketua DPD PAN Makassar Busrah Abdullah, yang dikenal sebagai pengusaha ekspor ikan di Paotere gagal. Namun Busrah belum mengakui kekalahannya. Menurutnya, berdasarkan rekap C1 yang dipegangnya, dirinya memperoleh 7.600 suara. Namun, suaranya itu terus digerus mulai penghitungan PPS hingga PPK.
"Saya tidak mau dibilang gagal. Suara saya sudah direkayasa. Luar biasa manipulasi tahun ini. Kalau pemilu 2009 masih mencuri, sekarang merampok," kata Busrah
Ketua PAN Makassar tersebut menjelaskan perubahan suaranya yang terjadi di daerah pemilihannya. Seperti di Kelurahan Barrang Lompo, ia memperoleh 95 suara namun di PPS suaranya tinggal satu. Begitupula di Kelurahan Kodingareng ia memperoleh 200 lebih suara namun saat di PPS suaranya tinggal 14.
"Kami akan terus berupaya membuka kecurangan. Kecurangan ini semakin tampak saat penghitungan di KPU, kelompok saksi dan PPK seperti orang mau tawuran," kata Busrah.
Pengusaha Percetakan
Caleg PPP Fasruddin Rusli (40) membuktikan diri sebagai penakluk dapil 1 Makassar yang meliputi kecamatan Rappocini, Makassar dan Ujung Pandang.
Total suara yang dikumpulkan Fasruddin mencapai 6.470 suara atau tertinggi dari semua caleg di daerah yang banyak disebut sebagai dapil neraka itu. Padahal wakil ketua DPC PPP Makassar ini baru pertama kali maccaleg.
"Itulah pengadilan rakyat, itu bukti masih cintanya masyarakat pada PPP," ungkapnya.
Pengusaha percetakan ini mengaku sudah bekerja sejak medio 2011. Dia menjadikan tanah kelahirannya Maricayya Kecamatan Makassar sebagai basis. "Di kelurahan Maricayya dan Maricayya Baru, saya dapat lebih 2 ribu suara," ujar Ketua RT 01/RW 02 kelurahan Maricayya ini.
Sejak menjadi caleg dia mengaku terus mengadakan komunikasi dengan konstituennya. "Saya perbanyak pertemuan secara kekeluargaan. Saya tidak pakai tim, saya sosialisasi pribadi," ungkapnya.
Meski tak menyebut angka pasti berapa duit yang disemburkan ke pemilih, namun Rusli menyebut tak sampai Rp500 juta. Selain itu sebagai tokoh masyarakat dia terlibat banyak di kegiatan-kegiatan sosial. "Saya selalu hadir jika ada Musrembang," ungkapnya.
Meski demikian, dia mengaku belum memastikan akan duduk di komisi apa setelah dilantik nanti. "Biarkan partai yang menentukan," ujarnya.(cr1/ham/edi/yud)