Sakit Hati Diolok-olok Purnawiran TNI Tusuk Temannya Dengan Sangkur
Darto (59), seorang purnawirawan TNI menusuk temannya, Tuwuh Kusiantok (42), warga Desa Hulaan,
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.GRESIK - Darto (59), seorang purnawirawan TNI menusuk temannya, Tuwuh Kusiantok (42), warga Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, Senin (28/4/2014).
Warga Perum Palempertiwi, Desa Pelemwatu, Kecamatan Menganti, Gresik itu diduga menusuk korban dengan pisau sangkur karena pelaku diolok-olok sebagai pecatan TNI.
Pelaku mengatakan, aksi nekatnya karena korban telah diperingatkan agar tidak mengejek dengan kata-kata mantan pecatan TNI, tapi tetap saja bandel.
"Kasian anak-anak saya jika mendengar bahwa Ayahnya adalah pecatan TNI, padahal saya adalah pensiun dini akibat kecelakaan tugas," kata Darto di Mapolsek Menganti.
Darto menganggap pecatan TNI adalah kata-kata hina, berbeda dengan purnawiratan TNI yang jelas-jelas telah mengabdi kepada bangsa dan negara.
"Saya hanya memberi pelajaran kepada teman. Tuwuh itu teman saya ngopi, tapi peringatan saya agar tidak mengucap kata-kata pecatan TNI tidak diperhatikan," ujarnya.
Peristiwa itu terjadi di Jl Desa Hulaan, Kecamatan Menganti. Saat kejadian, Tuwuh dalam keadaan mabuk. Tuwuh mengomel dengan kata-kata yang tidak diinginkan Darto yaitu 'pecatan TNI-pecatan TNI'. Mendengar kata-kata itu, Darto langsung pulang mengambil sangkur kemudian menyanggong Tuwuh di jalan desa.
Tuwuh yang dalam kondisi kurang sadar ditusuk dengan pisau sangkur di bagian bawah ketiak kanan dan kiri. Tuwuh juga mengalami luka di lengan kanan karena menangkis tusukan Darto.
"Saya sengaja tidak meminta bantuan teman-teman TNI, cukup memberi pelajaran agar tidak mengucapkan kata-kata itu lagi (pecatan TNI). Saya bertanggung jawab semua pengobatan untuk penyembuhan Tuwuh," kata Darto.
Menurutnya, setelah menusuk Tuwuh ia langsung menyerahkan diri ke Polsek. "Saya tidak niat membunuh, jika niat membunuh saya pasti langsung kabur. Tapi saya langsung menyerahkan diri ke polisi. Ini sebagai bentuk tanggung jawab. Termasuk biaya pengobatannya," katanya.
Kapolsek Menganti, AKP Ludiro melalui Kanit Reskrim Polsek Menganti Ipda Turkan Badri, mengatakan, kasus penusukan ini motifnya hanya salah paham. Sebab yang diolok-olok ini pernah mengalami gangguan jiwa akibat kecelakaan.
"Nanti akan kita konsultasikan ke psikiatir. Apakah kasusnya dilanjut atau tidak kami kembalikan ke keluarga korban," kata Turkan.
Sedangkan Tuwuh kini dirawatdi RSU DrSoetomoSurabaya.