DPD REI Jambi Minta Enam Bank Buka Keran Pembiayaan MBR
DPD RealEstat Indonesia (REI) Jambi meminta enam bank besar membuka keran pembiayaan terhadap Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Editor: Budi Prasetyo
laporan wartawan Tribun Jambi, Eko Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - DPD RealEstat Indonesia (REI) Jambi akan menggelar Musda ke-7 mulai hari ini (30/4). Selain untuk memilih Ketua DPD REI Jambi periode tiga tahun mendatang, musda juga membicarakan tiga poin yang dianggap penting bagi REI.
Salah satu poin tersebut ialah, meminta enam bank besar membuka keran pembiayaan terhadap Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk pembelian rumah subsidi pertamanya. "Yang kita tahu, pemerintah menunjuklimasampai enam bank untuk memberikan pembiayaan rumah subsidi kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Tapi dari keenam bank tersebut hanya BTN yang masih memberikan kontribusinya yang sangat besar," ujar Hasan Fauzi, Ketua DPD REI Jambi, Selasa (29/4/2014).
Dalam konferensi pers kemarin, Hasan menyebut Bank BRI, BNI, Mandiri, bahkan Bank Jambi juga memiliki andil pembiayaan rumah subsidi. Tapi, sebutnya, masih kecil. "Beberapa bank selain BTN, bisa dikatakan hanya sekitar 10 sampai 20 persen kontribusinya," ucapnya.
Sementara dua poin lainnya yang ditekankan Hasan, adalah merupakan gagasan yang nantinya akan diarahkan kepada Badan Pertanahan Nasional dan pemerintah daerah di Jambi. Khusus untuk BPN, REI meminta badan ini dapat memberikan kebijakan jalur khusus untuk pembangunan rumah murah, serta poin ketiga yang ditujukan kepada Pemda di Jambi dalam memberikan perizinan yang nantinya dapat meningkatan PAD bagi pemerintah daerah sendiri melalui Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta NJOP.
Terkait permintaan REI kepada bank untuk menyalurkan KPR subsidi, kaitannya adalah dengan backlog perumahan yang mencapai 200 ribu unit setiap tahunnya. Sementara realisasi pembangunan perumahan seolah kalah cepat dengan pertambahan backlog tersebut.
"Sekitar 40 sampai 50 persen target yang diminta terealisasi, untuk tahun ini dengan sebanyak 600 ribu unit rumah murah diharuskan dapat terbangun untuk memenuhi kebutuhan MBR, ditambah pula backlog yang terus meningkat sebanyak 200 ribu unit setiap tahunnya, itu tidak akan berjalan apabila tiga poin tadi tidak disinergikan," katanya.
Musda REI yang ke-7 akan diikuti sekitar 80 anggota aktif REI, dari 162 pengembang yang terdaftar. (tyo)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.