Virus Mers Teror Warga Desa Sukanagalih Cianjur
Masyarakat Desa Sukanagalih, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, resah dan mengkhawatirkan penularan flu Arab atau virus Mers.
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Masyarakat Desa Sukanagalih, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, resah dan mengkhawatirkan penularan flu Arab atau virus Mers.
Pasalnya, Desa Sukanagalih kerap didatangi warga asing khususnya dari wilayah Timur Tengah hampir setiap bulan.
Kepala Desa Sukanagalih Dudung Jaenudin mengatakan, sekitar 100 turis asal Timur Tengah selalu mendatangi desanya setiap bulan.
Bahkan, kata dia, pada bulan tertentu, turis asal Timur Tengah yang datang ke Desa Sukanagalih bisa melebihi jumlah tersebut.
"Kalau resah, pasti, karena setiap minggu orangnya bergantian. Itu yang masyarakat khawatirkan," ujar Dudung ketika dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Minggu (11/5/2014).
Dudung mengakui, tak pernah memiliki data pasti tentang jumlah turis yang datang ke Desa Sukanagalih. Para turis ini, kebanyakan tinggal di komplek villa yang ada di wilayah Desa Sukanagalih.
Villa itu juga bersifat tertutup, sehingga sulit dilakukan pemantauan secara langsung. "Kami juga tidak tahu kegiatan mereka di sana. Apalagi mereka keluar-masuk sehingga memantaunya juga sulit. Apakah mereka juga sehat atau tidak," kata Dudung.
Dudung memperkirakan, turis asing asal Timur Tengah ini akan membludak pada Juli nanti. Itu sebabnya pemerintah perlu memerhatikan persoalan itu mengingat virus Mers cukup membahayakan.
Ia juga meminta ada pemeriksaan kesehatan terhadap turis-turis yang datang secara berkala.
"Kami ingin para turis ini mengikuti aturan di sini dan jangan sampai budaya mereka dibawa ke sini. Apalagi adanya penularan Mers ini, kami sendiri ingin ada pengecekan kesehatan terhadap mereka," ujar Dudung.
Kabid Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Agus Haris, mengaku belum mendapatkan laporan terkait dengan adanya penularan virus Mers di Kabupaten Cianjur.
"Sebetulnya turis yang datang ke Indonesia selalu melewati pengecekan kesehatan di bandara. Tapi kalau memang ada gejala silahkan datang ke puskesmas terdekat," ujar Agus.
Dinkes Cianujur, kata Agus, inkes akan melakukan pemantauan khusus terhadap turis asing dari wilayah Timur Tengah yang datang ke Kecamatan Pacet dan Kecamatan Cipanas. Tak menutup kemungkinan para turis ini juga membawa penyakit lainnya.
"Termasuk juga kami memantau tenaga kerja Indonesia yang pulang. Tapi sejauh ini belum ada cianjur dan kami waspada dan penanganan lebih lanjut akan kami lakukan," ujar Agus. (cis)