Gerakan Makassar tak Rantasa Mulai Mulai 15 Juni 2014
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengumpulkan pimpinan 63 Satuan Kerja Perangkat Daerah
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengumpulkan pimpinan 63 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kota Makassar di Ruang Pola Kantor Balaikota Makassar, Sabtu (24/5/2014).
Pasangan Syamsu Rizal ini dalam rangka rapat kordinasi program Gerakan Makassar Tak Rantasa (Kota Makassar tidak kotor) atau disingkat Gemar MTR.
Danny Pomanto sapaan Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, program Gemar MTR harus dimulai dari lingkungan pegawai Pemkot Makassar dan unsur musyawarah pimpinan daerah (Muspida) Kota Makassar.
"Harus berangkat dari SKPD Pemkot Makassar, Makassar ta tidak rantasa ini adalah agenda pertama pasangan DIA (Danny Pomanto-Syamsur Rizal). Kata rantasa digunakan untuk menggali kultur yang ada di kota Makassar,
Kita memunculkan siri (malu) dan menggerakkan hati masyarakat Makassar, karena program ini hanya dapat terlaksana jika seluruh komponen turut berpartisipasi," jelas Danny Pomanto.
Danny Pomanto menunjuk Asisten III Pemkot Makassar Burhanuddin selaku ketua team Gemar MTR. Gemar MTR I dijadwalkan mulai 15 Juni 2014, SKPD wajib turun pungut sampah.
"Peran aktif dinas kebersihan disini dituntut agar memastikan sampah yang terkumpul diangkut ke tempat pembuangan tepat waktu," tegas Danny.
Saling Harap
Danny yang juga arsitek profesional ini mengingatkan kepada SKPDnya agar tidak saling mengharap dalam program tersebut. SKPD hingga camat dan lurah se-Kota Makassar wajib membersihkan ketika mendapati sampah.
"Ditekankan pula kepada Dinas Kebersihan, untuk lebih memaksimalkan fungsi truk angkutan yang dimiliki, dan juga kesejahteraan para pelaku persampahan," imbau Danny.
Door to Door
Khusus lurah, bertuga sosialisasi Gemar MTR dari rumah ke rumah (door to door) melalui brosur-brosur, sebelum aksi aksi bersama.
"Kami juga akan maksimalkan dengan iklan di media cetak, dan elektronik," tegas Danny lagi.
Deng Ical sapaan Syamsu Rizal mengatakan, persoalan rantasa bukan hanya pada persoalan kebersihan, tetapi juga pada pola pikir dan perilaku.
"Ini akan menjadi langkah awal, untuk merubah pola pikir dan perilaku masyarakat Makassar untuk lebih disiplin dan peduli, dan ini tentunya harus dimulai dari para pemimpin," katanya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.