Sekitar 100 Ton Kopi Arabika Organik Asal Colol Bakal di Ekspor
Kopi arabika organik di Colol mulai dipanen dan direncanakan akan diekspor
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM. RUTENG -- Kopi arabika organik di Colol, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) mulai dipanen dan direncanakan akan diekspor. Ekspor perdana diperkirakan mencapai 100 ton.
"Petani mulai panen saat ini hingga bulan Agustus mendatang. Produksi kopi tahun ini sangat bagus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Suherman, Kepala Perwakilan PT Indocom, eksportir Kopi Flores, kepada Pos Kupang di Ruteng, Senin (2/6/2014).
Kopi Colol, pusat pengembangan kopi terbesar di Manggarai (kini Manggarai Timur) mencapai 400 ha. Idealnya bisa dipanen sekitar 250 ton atau sekitar 600 kg/ha. Namun produksi dari setiap petani berbeda-beda tergantung pemeliharaan dan perawatan pohon kopi.
Dikatakannya, kopi Colol maupun unit pengolahan hasil (UPH) telah disertifikasi dan memenuhi syarat kelayakan diekspor ke Benua Eropa dan Amerika. Pengelola UPH diminta mempertahankan keaslian kopi Colol yang menjadikan kopi itu unggul.
Meskipun baru akan memulai ekspor, kata Suherman, petani dan pengelola UPH di Colol cepat tanggap tentang prospek keuntungan yang kelak didapatkan para petani. Mereka menikmati hasil yang lebih besar bila dijual kepada pengepul di Ruteng. Saat ini ada delapan UPH yang aktif melakukan aktivitasnya.
"Kami (eksportir) kopi tidak bekerja sendirian memberikan bimbingan dan pelatihan kepada petani. Asosiasi Petani Kopi Manggarai (Asnikom), Delsos Keuskupan Ruteng, dan Veco Indonesia juga turun bersama-sama menemui petani memberi penyadaran. Kita harapkan lebih banyak petani menjadi anggota UPH," imbau Suherman.
Lain halnya dengan Kopi Manggarai. Meski kebanyakan masyarakat mengidentikan Manggarai dengan produksi kopi, namun kopi Manggarai belum pernah diekspor ke Eropa dan Amerika. UPH samasekali tidak bertumbuh. (ius)