Jelang Puasa, Stok Daging dan Telur di Jatim Aman
“Stok yang kita miliki selalu melebihi kebutuhan dan target, khususnya daging ayam dan telor ayam,” ujarnya, kepada Surya (Tribunnews.com Network)
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA- Menjelang datangnya bulan Ramadhan yang kurang 22, Pemprov Jatim menjamin stok daging dan telor akan aman.
Kepala Dinas Peternakan Jatim Maskur mengatakan, di Jatim tidak pernah terjadi masalah terkait stok kebutuhan ternak. Ini terjadi, karena pihaknya sudah merencanakan terlebih dahulu langkah yang harus dilakukan untuk memenuhi stok ternak pada hari besar keagamaan.
“Stok yang kita miliki selalu melebihi kebutuhan dan target, khususnya daging ayam dan telor ayam,” ujarnya, kepada Surya (Tribunnews.com Network) , Kamis (5/6/2014).
Untuk telor, produksi di Jatim setiap tahunnya mencapai 270 ribu ton atau 40 persen dari total kebutuhan nasional.
Dari jumlah produksi telor itu, sebanyak 60 persen dipakai untuk memenuhi konsumsi masyarakat Jatim, sedangkan 40 persen sisanya di ekspor ke luar provinsi.
Hal yang sama terjadi ayam. Setiap tahun produksi mencapai 11.155 ton, dimana 80 persennya untuk memenuhi kebutuhan Jatim, sedangkan 20 persen diekspor keluar pulau.
Demikian juga dengan daging sapi, dengan produksi mencapai 110.762 ton setiap tahun atau setara 800 ribu ekor sapi, kebutuhan di Jatim hanya 70 persen, sementara 30 persennya di kirim untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di luar provinsi di Indonesia.
“Jadi meski mau memasuki bulan puasa, tidak ada masalah sama sekali dengan stok telor, ayam, dan daging sapi,” jelas pejabat asal Tuban ini.
Untuk kambing, dari produksi 16.884 ton setiap tahunnya, semuanya dipakai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat 38 kabupaten/kota di Jatim. Sementara susu, dengan produksi 461.880 ton per tahun, kebutuhan di Jatim mencapai 90 persen, dan sisanya yang 10 persen di ekspor keluar daerah.
“Khusus susu, kita memang masih kemasukan impor sebanyak 70 persen, tapi impor ini teruma untuk susu olahan guna menambah pangsa pasar pabrik,” imbuh Maskur.
Dengan melimpahnya stok ternak tersebut, pihaknya, kata Maskur minta masyarakat tidak perlu khawatir yang sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan dan Lebaran.
“Makanya jangan percaya kalau ada isu bahwa Jatim kekurangan stok ternak. Itu tidak benar dan kemungkinan sengaja dihembuskan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membuat panik masyarakat dan pasar,” tukasnya, mengingatkan.