Kurangi Kursi Demi Mutu
"Sebenarnya kami memiliki jatah sampai 150 kursi, tetapi tahun ini disepakati menerima 90 mahasiswa," jelas Rektor UJ Mohammad Hasan
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Di tengah tingginya minat terhadap Fakultas Kedokteran, sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Swasta (PTS) justru mengurangi kuota kursi di fakultas laris manis itu.
Universitas Jember (UJ), misalnya, pada 2014/2015 ini hanya menyediakan 90 kursi.
"Sebenarnya kami memiliki jatah sampai 150 kursi, tetapi tahun ini disepakati menerima 90 mahasiswa," jelas Rektor UJ Mohammad Hasan kepada Surya(Tribunnews.com Network), Selasa (3/6/2014).
Separo atau 45 kursi telah terisi calon mahasiswa melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN/jalur undangan).
Ada 1.706 calon mahasiswa yang turut berebut kursi favorit itu.
Sebanyak 45 kursi sisanya akan diperebutkan ribuan calon mahasiswa lewat Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN/jalur reguler).
Sebenarnya kuota kursi sisanya masih bisa dibuka lewat seleksi Jalur Mandiri, jalur yang selama ini dikenal mahal karena mahasiswa harus membiaya kuliah secara mandiri.
"Kami tidak membuka jalur mandiri. Tahun kemarin juga tidak ada," tegas Hasan.
Baik Fakultas Kedokteran (FK) maupun Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UJ tidak membuka Jalur Mandiri sejak tahun lalu.
Jalur mahal ini hanya dibuka untuk fakultas dan jurusan lain. "Itu kebijakan dekanat dua fakultas dan rektorat," tutur Hasan.
Keputusan meniadakan kursi dokter dari Jalur Mandiri itu didasari alasan menjaga mutu sekaligus menyesuaikan fasilitas dan sarana yang tersedia.
Tentang biaya, Hasan memperkirakan tahun ini akan sedikit menurun. SPP per semester untuk FK dan FKG, yang tahun lalu tertinggi Rp 25 juta, kemungkinan tahun ini akan turun.
"Kami sudah menghitung unit cost dan hasilnya pekan lalu kami serahkan ke kementerian," ujar Hasan.
Paling mahal biaya kuliah di FK tahun ini sekitar Rp 22,5 juta per semester.
"Ya biayanya hanya itu, sudah tidak ada lagi yang lain. Meski angka maksimalnya tahun Rp 25 juta, hanya sedikit mahasiswa yang orang tuanya terkena biaya sebesar itu. Yang paling banyak terkena biaya di kisaran Rp 12,5 juta per semester," tegasnya. (ben/idl/dri/uni)