Ratusan Warga Gunung Kidul Kembalikan Raskin Tak Layak Kosumsi
Tadi pagi baru ada tiga warga yang mengembalikan karena tidak layak konsumsi. Hingga siang hari
TRIBUNNEWS.COM,GUNUNGKIDUL - Puluhan warga Desa Kepek, Wonosari mengembalikan beras rumah tangga miskin (raskin) ke pemerintah desa karena tidak layak konsumsi, Selasa (10/6/2014).
Beras raskin yang didistribusikan pada Senin (9/6/2014) lalu tersebut berbau apek, berwarna kekuning-kuningan dan menggumpal.
Jumlah warga yang mengembalikan raskin tidak layak konsumsi ini kemungkinan besar masih akan terus bertambah mengingat belum seluruhnya dicek.
Saat ini warga sudah diminta untuk mengecek kwalitas beras yang diterimanya supaya bisa segera ditindaklanjuti oleh pemerintah desa.
Kepala Desa Kepek, Bambang Setiawan Budi Santoso mengatakan dari 289 kepala keluarga penerima raskin, sudah ada 31 warga yang mengembalikan ke pemerintah desa.
Total beras yang sudah dikembalikan ke pemerintah desa sebanyak 465 kilogram.
“Tadi pagi baru ada tiga warga yang mengembalikan karena tidak layak konsumsi. Hingga siang hari, jumlahnya terus bertambah hingga menjadi 31 orang, kemungkinan masih bisa bertambah,” katanya saat ditemui di kantornya.
Bambang mengakui raskin yang dikembalikan oleh warga memang tidak layak konsumsi.
Padahal, untuk menebusnya, warga harus membayar seharga Rp 1600 perkilogram. Seharusnya beras dengan kwalitas seperti itu tidak didistribusikan kepada warga karena memang tidak layak.
“Kasian warga. Sudah membeli namun kwalitasnya buruk. Padahal sebagian besar penerima sangat menggantungkan beras itu untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Saat ini, lanjutnya, pemerintah desa sudah meminta kepada seluruh kepala dusun untuk melakukan pengecekan beras raskin yang sudah didistribusikan kepada masyarakat.
Nantinya pemerintah desa akan mengupayakan supaya pihak Bulog untuk segera menggantinya dengan beras yang layak konsumsi.
“Intinya warga minta berasnya diganti. Tadi saya sudah konsultasi dengan Pak Camat dan bagian Kesra. Kalau dalam beberapa hari ini tidak ada respon, kami akan mengambil sikap. Kasian warga,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Ledoksari, Suparman menambahkan, raskin tidak layak konsumsi tidak hanya kali ini saja.
Hampir setiap kali pendistribusian, selalu ditemukan beras yang tidak layak konsumsi.
Hanya saja, pihaknya tidak bisa berbuat banyak dan meminta warga untuk menerimanya.
“Terpaksa saya meminta warga untuk menerima apa adanya. Kalau tidak bisa dikonsumsi, mungkin bisa digunakan untuk pakan ayam. Kalau disuruh ganti, gantinya dari mana,” ucapnya.