Harga Daging Ayam dan Telur di Magelang Mulai Menanjak Menjelang Puasa
Harga daging ayam dan telur merangkak naik menjelang puasa tahun ini.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Harga daging ayam dan telur merangkak naik menjelang puasa tahun ini.
Kenaikan daging ayam di sejumlah pasar tradisional ini diduga karena tingginya permintaan dan banyaknya hajatan di masyarakat. Sementara, pasokan ayam dari peternak lancar.
Pantauan Tribun Jogja di sejumlah pasar tradisional Kabupaten dan Kota Magelang, kenaikan harga daging ayam potong berkisar Rp 3 ribu hingga 4 ribu per kilogram (kg). Sementara telur ayam juga mengalami kenaikan hingga Rp 3 ribu.
Salah satu pedagang daging ayam potong, Raminah (50) mengatakan, kenaikan harga ayam cukup signifikan selama 1,5 bulan terakhir ini. Harga daging ayam tersebut naik dari Rp 23 ribu menjadi Rp 27 ribu per kg.
“Bahkan, jika hari Sabtu atau akhir pekan harga daging ayam tembus Rp 30 ribu per kg. Memang kenaikannya cukup banyak,” ujarnya, Kamis (12/6/2014).
Raminah mengatakan kenaikan harga daging ayam ini dimungkinkan dipicu oleh banyaknya hajatan di masyarakat. Banyaknya hajatan, seperti ruwahan, nyadran, pernikahan menjadikan permintaan daging ayam potong meningkat tajam.
Meski demikian, dia menjelaskan pasokan dari pengepul masih tetap lancar. Dalam sehari, dia bisa memasok ayam sekitar 50 kilogram. Sementara, jika ramai pembeli, dia bisa memasok ayam hingga satu kuintal.
“Pasokan tetap seperti biasa. Memang harga ayam terus naik sampai lebaran biasanya. Setiap tahun pasti seperti ini,” katanya.
Pedagang lainnya, Saminah mengatakan, harga ayam potong memang naik turun. Bahkan, kini harga ayam mencapai Rp 28 ribu per kg.
Sementara harga telur ayam naik dari Rp 15 ribu menjadi Rp 18.500 per kg, atau ada kenaikan harga hingga Rp 3.500.
“Kenaikan harga telur ini terjadi selama sebulan ini. Harganya memang tidak stabil biasanya menjelang lebaran,” ujarnya.
Harga telur ayam di pasar tradisional Kebon Polo Kota Magelang juga mengalami kenaikan. Salah seorang pedagang, Sudoto menjelaskan harga telur ayam merangkak naik dari Rp 14 ribu menjadi Rp 18 ribu per kg.
Dia menuturkan dirinya tidak tahu secara pasti penyebab kenaikan tersebut, namun diduga sebabkan stok barang berkurang, sehingga memicu kenaikan harga sejumlah sembako.
Kepala Bidang Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan dan Pasar (Disdagsar) Kabupaten Magelang, Anang Kusbandiyarto menyatakan kenaikan harga lauk-pauk termasuk fluktuatif. Apalagi, saat ini banyak hajatan di masyarakat.
“Namun demikian, kami tidak mengetahui siapa saja yang menciptakan harga pasar tersebut. Memang kalau menjelang puasa hingga lebaran ada peningkatan,” jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.