TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Wisma Persebaya dan isinya merupakan bukti sejarah yang harus dijaga.

Karena itu,  Joni Fahamsah sangat antusias saat Bodem mengajaknya kerja bakti membersihkan piala.

Jauh sebelum dia meniti karir di Persebaya, wisma sudah menjadi pusat kegiatan tim kebanggaan warga Surabaya itu.

”Di sinilah semua sejarah itu dicetak, di wisma Karanggayam. Susah senang kami di sini. Dulu sebelum wisma yang sekarang ini dibangun, kami tinggal di bangunan sisi timur. Kadang juga tidur di kantor Baskara yang sekarang jadi kantor PDAM,” ungkapnya.

Joni yang juga pensiunan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur atau Bank Jatim ini menyebutkan, sangat penting untuk menjaga dan merawat jejak-jejak sejarah dan prestasi Persebaya yang tergambar dari koleksi trofi.

Sebab, meski sifatnya hanya fisik, namun keberadaan trofi-trofi itu bisa mendorong motivasi para pemain muda untuk turut berkiprah bagi Persebaya.

”Untuk pembinaan, trofi-trofi itu penting untuk memberikan semangat bagi anak-anak muda agar mereka bisa ikut berprestasi,” pungkasnya.

Suprastowo, pengurus wisma, mengaku terharu dengan kepedulian para mantan pemain.

Meskipun berpredikat sebagai legenda, lanjutnya, mereka masih sering berkunjung dan peduli dengan kondisi wisma yang menjadi tempat mereka berjuang dulu.

Pengurus klub internal Indonesia Muda itu yakin, keterlibatan para mantan pemain ini bisa menjaga sejarah panjang Persebaya.

”Kami berusaha terus menghidupkan wisma ini. Saat ini, kami konsisten putar kompetisi internal. Nah, harapan kami, para mantan pemain ini menjadi motivasi bagi pemain muda kami,” ujarnya.

Dengan kembali bersihnya piala-piala simbol kejayaan Persebaya, dia berharap banyak pemain muda yang bisa melihatnya.

”Kami ingin wisma ini juga menjadi museum. Jadi, bisa menimbulkan rasa kebanggan bagi siapa saja yang melihat piala dan foto-foto para legenda Persebaya,” harapnya. (idl/ben/ook)