Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penutupan Dolly Baru Sebatas Seremoni

"Dengan demikian, tidak ada kegiatan apapun di lokalisasi Dolly-Jarak saat deklarasi berlangsung di gedung Islamic Centre,” kata Muhammad Fikser, Kaba

zoom-in Penutupan Dolly Baru Sebatas Seremoni
KOMPAS.com/Achmad Faizal
Ratusan pekerja lokalisasi memenuhi gang Dolly menyambut kedatangan anggota Komnas HAM. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -  Penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak yang dijanjikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dipastikan akan berlangsung malam ini, Rabu (18/6/2014).

Tapi, penutupan ini ternyata baru sebatas seremoni.

Itupun  acaranya dilangsungkan di gedung Islamic Centre, sekitar satu kilometer arah selatan lokalisasi yang disebut-sebut terbesar se-Asia Tenggara.

Seremoni itu berupa deklarasi Alih Fungsi Wisma dan Alih Profesi Perempuan Harapan. Acara akan diisi sambutan-sambutan, termasuk di dalamnya sambutan  Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al-Jufri.

Setelah itu, ada  penyerahan bantuan kompensasi kepada perwakilan penjaja seks komersial (PSK) dan mucikari dari Mensos  dan Pemprov Jatim.

“Dengan demikian, tidak ada kegiatan apapun di lokalisasi Dolly-Jarak saat deklarasi berlangsung di gedung Islamic Centre,” kata Muhammad Fikser, Kabag Humas Pemkot Surabaya, Selasa (17/6/2014).

Dijelaskan Fikser, selama acara deklarasi berlangsung, bisa dipastikan kegiatan di lokalisasi Dolly-Jarak tetap berlangsung seperti biasa.

Tidak ada rencana pengerahan petugas keamanan untuk menutup wisma-wisma Dolly-Jarak dalam waktu seketika.

“Fokus kegiatan hanya (deklarasi) di Islamic Centre itu,”  tegas Fikser.

Deklarasi penutupan ini merupakan gerakan awal. Realisasi putupan Dolly-Jarak akan dilakukan bertahap.

Proses penanganan akan dilakukan bersama Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim, dan Kementerian Sosial.

Penanganan PSK dan mucikari menjadi tanggungjawab Pemprov dan Kemensos.

Sedang Pemkot Surabaya kebagian menangani warga (asli) Dolly dan Jarak yang akan terkena dampak penutupan.

Termasuk dampak ekonomi setelah kampung itu tidak lagi menjadi pusat keramaian PSK.

Sekkota Surabaya, Hendro Gunawan mengatakan, kerja terbanyak Pemkot Surabaya, justru akan terjadi pascadeklarasi penutupan.

“Mulai dari melakukan pemberdayaan masyarakat hingga pembebasan wisma-wisma di lokalisasi,”  jelas Hendro Gunawan.

Menurut Hendro, setelah deklarasi ini, tim pemkot akan memetakan bentuk-bentuk alih fungsi wisma.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas