Dolly Ditutup, Mensos: Ini Sejarah Luar Biasa
"Sudah seratus tahun lebih (Dolly dan Jarak) beroperasi. Sekarang bisa diselesaikan. Ini sejarah yang luar biasa," kata Mensos.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Aljufri mengaku sangat mengapresiasi program penutupan Lokalisasi Dolly dan Jarak dan menyebut bahwa ini merupakan sejarah yang luar biasa.
"Sudah seratus tahun lebih (Dolly dan Jarak) beroperasi. Sekarang bisa diselesaikan. Ini sejarah yang luar biasa," kata Mensos saat Deklarasi Penutupan Dolly di Gedung Islamic Center, Rabu (18/6/2014).
Menurutnya, Kementerian Sosial sudah sejak beberapa tahun terakhir all out untuk mengatasi persoalan ini. "Yang dipertahankan adalah yang membawa ke kebaikan. Tapi yang membawa ke pelanggaran, kesalahan dan sebagainya itu harus dilakukan perubahan," tandasnya.
Di Indonesia, imbuhnya, banyak sekali anak dan warga lanjut usia yang perlu ditangani, bahkan angka miskin mendekati 30 juta warga. "Jadi kalau Pemerintah Daerah tidak melakukan sesuatu maka Pemerintah Pusat tidak akan mampu," imbuh Mensos.
Pada kesempatan ini, Mensos juga menyarankan supaya di Jatim dibentuk pelayanan terpadu untuk mengatasi persoalan kesejahteraan sosial. Tujuannya, supaya warga mengetahui kemana mereka mengadu jika mengalami permasalahan kesejahteraan sosial.
"Pemerintah ini punya banyak sekali program bantuan, mulai dari pendidikan, tempat tinggal dan sebagainya. Kalau yang membutuhkan tidak tahu, kan jadi muspro," lanjutnya.