Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Syahrul Pemecatan Kader Golkar Itu Biasa

Membelot atau karena ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam politik adalah hal biasa.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Syahrul Pemecatan Kader Golkar Itu Biasa
Syahrul Yasin Limpo menggunakan pakaian dinas 

TRIBUNNEWS.COM.MAKASSAR,- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo, mengemukakan, penonaktifan sejumlah kader partai karena diduga membelot atau karena ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam politik adalah hal biasa.

"Bukan hanya di Golkar yang mengalami seperti itu di partai lain pun ada terjadi," kata Syahrul, kepada wartawan usai meresmikan Mesjid Wartawan di Kantor PWI Sulsel, Jl AP Pettarani, Makassar, Sabtu (21/6/2014) sekitar pukul 11.00 wita siang.

Syahrul meresmikan masjid dua lantai dengan biaya sekitar Rp 900 juta ini, dalam kapasitas sebagai gubernur.

Syahrul datang lebih cepat dua jam dari sebagian besar undangan yang hadir. Acara sejatinya dimulai pukul 09.00 wita, Syahryul tiba sekitar 10 menit sebelum acara.

Namun saat tiba, sebagian besar pengurus PWI Sulsel belum datang. Syahrul menunggu sekitar 2 jam, sebelum acara dimulai sekitar pukul 10.45 wita.

Pernyataan ini dikemukakan Syahrul, menjawab pertanyaan wartawan terkait pernyataan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Idrus Marham, yang menegaskan akan mengeluarkan surat pemecatan bagi kader partai Golkar  di Indonesia, yang mendukung pasangan nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Pernyataan Idrus marham ini dikemukakan, saat dia dan ketua Umum DPP Partaoi Golkar Abu Rizal Bakrie, kmenghadiri kampanye akbar capres Prabowo Subianto di Stadion Andi Mattalatta, Mattoanging, Makassar, Selasa (17/6/2014) lalu.

Didampingi Moh Roem, Ketua Harian DPD Partai Golkar Sulsel,  Syahrul yang baru kembali dari Malaysia, menghadiri orasi pembangunan dan kebangsaan di Universitas Kebangsaan Malaysia, Jumat (20/6) lalu, mengatakan, penonaktifan atau pemecataan kader yang membelot adalah hal yang lumrah dalam kubu partai berlambang pohon beringin tersebut.

Di hadapan ratusan tetamu yang menghadiri acara Peringatan hari Pers Nasioal Hut PWI 68 sekaligus Peresmiaan Masjid Wartawan, PWI Sulsel, ini, dia mengemukakan pemilihan presiden nanti, para pemilih harus pintar dalam memilih.

"Saya tidak usah bilang apalagi,pemilih cerdas pasti memilih sesama sekampungnya,"sebutnya.
Partai Golkar sudah memberikan dukungannya kepada pasangan nomor urut 1, Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa di Pilres 2014.(san)

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas