Lagi Liburan ke Pantai, Sekeluarga Terseret Ombak
Masjid Al Islah di Gang Raden Siti Salamah RT 2/2, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Rabu , mendadak ramai didatangi warga
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR- Masjid Al Islah di Gang Raden Siti Salamah RT 2/2, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Rabu (25/6) sore, mendadak ramai didatangi warga.
Hiruk pikuk warga yang mendatangi masjid bercampur dengan isak tangis lima wanita yang duduk bersila di pintu masjid.
Kelima wanita yang duduk berderet itu menunggu datangnya dua jenazah, yakni Putri Amelia (9) dan Elsa Agustin (7), dari Kabupaten Sukabumi.
Kedua bocah bersaudara itu tewas setelah hilang diterjang ombak Pantai Karanghau Camp David, Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Anggota Search and Rescue Daerah (SARDA) Kabupaten Cianjur, Irawan Wibiksana, mengatakan Putri dan Elsa hanyut terbawa ombak pada Selasa (24/6) sekitar pukul 04.15.
Kedua bocah yang merupakan anak dari pasangan Kurniawan Abdurahman (31) dan Susi Susilawati (27) itu terbawa arus pantai yang sedang pasang.
"Waktu kejadian, Putri dan Elsa sedang bersama ayahnya di pinggir pantai. Air memang sedang pasang. Tiba-tiba ombak datang dan mengempas mereka hingga ke tengah laut. Ayah korban sempat berupanya merangkul kedua anaknya, namun empasan gelombang membuatnya terlepas," ujar Irawan kepada Tribun usai mengantarkan jenazah, Rabu (25/6).
Dikatakan Irawan, kala itu sedikitnya tujuh pengunjung pantai ikut terseret ombak pantai yang sedang pasang. Namun hanya Putri dan Elsa yang menjadi korban keganasan ombak laut pantai selatan.
"Setelah kejadian kami langsung melakukan pencarian, dan sampai Selasa pukul 17.00, tubuh korban tak ditemukan. Baru Rabu jam 06.00 tubuh kedua korban ditemukan, mengambang sekitar 500 meter dari tempat kejadian perkara," kata Irawan.
Kemarin, suasana haru biru menyelimuti Gang Raden Siti Salamah. Setelah disalatkan di Masjid Al Islah, kedua korban langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Cicatut.
"Ayah bersama kedua anaknya sengaja ke pantai untuk papajar menjelang Ramadan. Tadinya diingatkan untuk tidak berangkat karena mau ngaji malam harinya. Tapi tetap berangkat Senin sekitar pukul 15.00," kata seorang warga yang enggan disebut namanya.
Rabu (25/6), pertistiwa tenggelam juga terjadi di Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, Garut.
Yanto bin Karim (19), warga Kampung Bongkor, Desa Cintarakyat, Kecamatan Samarang, terwas tenggelam setelah terpeleset dari rakit yang ia tumpangi bersama enam rekannya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dik Dik Hendrajaya, mengatakan peristiwa tersebut terjadi pukul 14.30. Saat itu, korban dan teman-temannya sedang memmancing.(cis/sam)