Insiden Perobekan Bendera Merah Putih Mewarnai HUT OPM
Insiden perobekan bendera merah putih dan pengibaran bendera disebut mewarnai perayaan ulang tahun OPM
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.JAYAPURA – Insiden perobekan bendera merah putih dan pengibaran bendera disebut mewarnai perayaan ulang tahun Organisasi Papua Merdeka, Selasa (1/7/2014). Dua insiden ini terjadi di beberapa tempat terpisah di Papua.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, perobekan bendera merah putih dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal di Kantor Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Papua. Insiden terjadi sekitar pukul 09.30 WIT.
Menurut sumber Kompas.com, belasan orang dalam kelompok itu merobek bendera sembari menyanyikan lagu daerah dengan iringan musik tambur. Mereka disebut berangkat dari sebuah rumah yang berlokasi tepat di belakang menara pemancar Telkomsel Genyem.
Ketika berada di depan Kantor Distrik Nimboran, beberapa orang dari kelompok itu tiba-tiba menurunkan bendera merah putih yang sedang berkibar. Anggota Polsek Nimboran yang datang ke lokasi kejadian hanya mendapati bendera yang sudah dirobek, tetapi para pelaku sudah membubarkan diri.
Sementara itu, di Timika, Kabupaten Mimika, tujuh anggota Komite Nasional Papua Barat ditangkap polisi saat mengibarkan bendera bintang kejora. Informasi yang dihimpun Kompas.com menyebutkan pengibaran ini terjadi di Sekretariat KNPB di Gorong-Gorong, Kelurahan Koperapoka, Distrik Mimika Baru.
Pengibaran bendera bintang kejora juga sempat terjadi di dua lokasi lain. Kedua tempat pengibaran tersebut adalah Pelabuhan Poumako, Distrik Mimika Timur, dan di perkampungan warga di Jayanti, Kampung Timika Gunung, Distrik Kuala Kencana.
Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan tengah menyidik semua insiden terkait peringatan HUT OPM tersebut. Namun, Tito mengatakan secara umum situasi di Papua dan Papua Barat tidak terjadi peristiwa yang menonjol.
“Saya belum menerima laporan terkait pengibaran bendera bintang kejora di Timika, dan untuk kasus di Nimboran masih dalam penyelidikan,” ungkap Tito di sela perayaan HUT Bhayangkara di Mapolda Papua, Selasa (1/7/2014) petang.
Tito juga mengatakan 7 warga Gorong-Gorong tertangkap karena razia senjata tajam. Dia membantah penangkapan ini terkait dengan pengibaran bendera bintang kejora. "Mereka tertangkap membawa senjata tajam. Setelah diperiksa, 4 orang sudah dilepas. Bukan (Ditangkap) karena anggota organisasi tertentu," tepis dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.