Ribuan Mahasiswa dan Santri Luar Jatim di Jombang Bakal Golput
"Banyak teman dari Kalimantan dasn Madura terpaksa golput, karena buta soal mekanisme mencoblos di sini," kata Sulifan.
Ketua KPU Jombang, Muhaimin Sofie mengatakan sampai 29 Juni lalu, yang mengurus A5 di KPU Jombang hanya empat orang.
"Mereka semuanya pekerja asal luar Jombang yang tidak pulang kampung saat coblosan 9 Juli," kata Muhaimin.
Disinggung tidak adanya sosialisasi ke pondok pesantren dan perguruan tinggi, Muhaimin tidak menampik.
Alasannya, santri pondok yang punya hak pilih, yang pada umumnya kelas 3 MAN atau SMA, sudah lulus dan pulang kampung.
"Sedangkan untuk mahasiswa, kami memang tidak mensosialisasikan karena jarang yang berasal luar Jatim, sehingga asumsi kami mereka mencoblos di tempat asalnya," kilah Muhaimin.
Salah satu pengasuh Ponpes Darul Ulum, Zahrul Azhar mengaku pesantrennya tidak pernah mendapat sosialisasi perihal mekanisme pengurusan formulir A5.
"Padahal santri kami yang sudah punya hak pilih dan asal luar Jatim cukup banyak, sekitar 1.500 orang. Sebagian dari mereka terpaksa izin pulang untuk mencoblos," kata Gus Han, panggilan akrab Zahrul Azhar.
Gus Han membantah jika disebut pada sekitar hari H coblosan para santri libur.
"Kami baru libur tanggal 16 Juli," kata Gus Han.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.