Diterjang Badai, Lima Hari Nelayan Ie Meulee Belum Ditemukan
Syarifuddin (37)empat hari hilang di laut, karena boat teptep Lancang Kuning yang digunakannya diterjang badai saat memancing ikan
Editor: Sugiyarto
Laporan Azhari Syamsuddin | Sabang
TRIBUNNEWS.COM, SABANG - Syarifuddin (37) nelayan asal Gampong Ie Meulee, Kecamatan Suka Jaya, Kota Sabang, dilaporlan sudah empat hari hilang di laut, karena boat teptep Lancang Kuning yang digunakannya diterjang badai saat memancing ikan di sekitar kawasan Pulo Rondo, Sabtu (26/7) sore.
Panglima Laot Ie Meulee, Saiful, kepada Serambinews.com, Rabu (30/7) membenarkan bahwa salah seorang nelayan di dalam wilayahnya hilang di tengah laut akibat diterjang badai empat hari lalu.
Menurut keterangan yang diterimanya, nelayan yang bernama Syarifuddin (37) warga Jurong Pantai Jaya, Gampong Ie Meulee, Kecamatan Suka Jaya itu, pada Sabtu (26/7) sekitar pukul 04.00 subuh bersama tiga nelayan lainnya pergi memancing ikan di kawasan Pulo Rondo, sekitar 18 mil arah barat Kota Sabang.
Seperti biasanya sekitar pukul 14.00 WIB Syarifuddin sudah kembali ke Sabang untuk menjual hasil tangkapannya, namun pada hari itu hingga pukul 19.00 WIB, waktu berbuka puasa belum juga kembali di tengah-tengah keluarganya.
Karena tak kunjung pulang pihak keluarga melaporkan peristiwa itu ke Panglima Laot. Mendapat laporan tersebut, Panglima Laot langsung mengontak tiga nelayan yang yang pergi bersaman dengan Syarifuddin.
Para nelayan yang juga terlambat pulang dari biasanya karena mencari temannya yang hilang itu mengakui bahwa pada pukul 15.00 WIB mereka masih melihat Syarifuddin, karena saat itu mereka sama-sama di Pulo Rondo, pulau terluar.
Akan tetapi selang setengah jam kemudian, yakni setelah angin kencang melanda kawasan itu mereka tidak melihat lagi Syarifuddin yang menumpangi boat Lancang Kuning.
Melihat hal itu, para nelayan itu mencoba mencari disekitar Pulo Rondo dan mengontak yang bersangkutan, namun tidak tersambung alias hilang kontak. Merasa yang bersangkutan sudah terlebih dulu pulang, para nelayan itupun secara bersama-sama pulang.
Mereka merasa terkejut ketika mendapat laporan dari masyarakat, bahwa Syarifuddin belum juga kembali ke rumahnya.Berdasarkan laporan itu, Panglima Laot Ie Meulee, Saiful langsung menghubungi Syahbandar.
Setelah melaporkan kejadian itu sejumlah nelayan dengan menggunakan boat besar pada malam itu juga berangkat menuju lokasi hilangnya Syarifuddin.
Kendati sudah melakukan pencarian satu hari penuh hingga ke perairan Sigli, namun para nelayan itu belum juga ditemukan. “Kita sudah berusaha mencarinya hingga ke periaran Sigli, namun hingga kini belum diketahui keberadaan korban,” katanya. (az)