Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua ABG Banyuwangi Nyaris Jadi Korban Trafficking

Sesampainya di Bali, dua ABG yang masih duduk di bangku SMP tersebut langsung dibawa pelaku ke kamar kosnya yang terletak di Desa Dlodbrawah.a.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dua ABG Banyuwangi Nyaris Jadi Korban Trafficking
Tribun Bali/Jack
Dua perempuan yang diduga akan dijual. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Jack

TRIBUNNEWS.COM, NEGARA - Suara Bunga (bukan nama sebenarnya) terbata-bata menceritakan kisah pilunya. Anak baru gede (ABG) yang saat itu masih mengenakan setelan baju yang kemarin, yakni celana jeans pendek selutut serta kaus oranye, tampak masih terpukul atas peristiwa yang hampir saja merenggut masa depannya.

"Kemarin saya numpang nanya sama waitress cafe di sana. Katanya kami mau dijual untuk membayar utang-utangnya dia (pelaku)," tutur Bunga, Selasa (19/8/2014), yang nyaris menjadi korban human trafficking atau penjualan manusia.

Dengan aksen medok khas Banyuwangi, Bunga (15) menuturkan kepada Tribun Bali (Tribunnews.com Network) jika ia beserta saudara sepupunya, Cinta (bukan nama sebenarnya), awalnya diajak ke Bali oleh pelaku yang bernama Fitri (18) dengan alasan silaturahmi ke salah satu kerabatnya.

Sesampainya di Bali, dua ABG yang masih duduk di bangku SMP tersebut langsung dibawa pelaku ke kamar kosnya yang terletak di Desa Dlodbrawah, Mendoyo, Jembrana.

"Katanya mau diajak silaturahmi ke tempatnya Mila, tapi enggak jadi. Katanya kami diantar pulang hari Senin, tapi nyatanya enggak," ungkap Cinta (14) menimpali cerita sepupunya tersebut.

Tak hanya itu, gadis berkulit hitam manis dan bermata besar tersebut juga menuturkan jika sebelumnya mereka dilarang keluar kamar kos oleh pelaku.

BERITA TERKAIT

"Kita ditekan di kos-kosan, nggak dikasih ke luar kos. Akhirnya kita bisa keluar kos dengan alasan jalan-jalan ke pantai. Terus nginap di Cafe Aget tempatnya Mila kerja," timpal Bunga kemudian.

Kasat Reskrim Polres Jembrana, I Gusti Made Sudarma Putra, yang sebelumnya telah menerima laporan anak hilang dari Polres Banyuwangi, Senin (18/8/2014), langsung bertindak cepat. Alhasil, tak berselang lama kedua ABG malang tersebut berhasil ditemukan sekitar pukul 01.15 Wita dini hari di salah satu cafe remang-remang di Dlodbrawah.

"Polres Banyuwangi minta tolong kepada kita untuk mengamankan apabila ada korban atas nama yang disebutkan, umur 14 tahun itu ada dua orang. Kemudian setelah cek memang benar keberadaannya ada di tempat itu. Kemudian kita konfirmasi benar orangnya, lalu kita amankan ke Polres," terang Sudarma saat dikonfirmasi di kantornya.

Sementara itu, Fitri yang merupakan teman satu desa korban berhasil diamankan jajaran Reskrim Polres Jembrana, kemarin, sekitar pukul 13.00 Wita. Pelaku yang saat itu mengenakan celana panjang kain bermotif macan tutul dengan baju lengan panjang warna-warni tersebut memberikan keterangan yang berbeda dari kedua korban.

Fitri membantah punya rencana menjual dua ABG tersebut ke tempat hiburan malam.

"Saya nggak ada niat untuk menjual mereka. Mereka saya ajak ke Bali untuk menemani saya di kos biar saya betah kerja di sini. Tapi mereka minta perlindungan sama orang lain," dalih wanita berjilbab oranye tersebut kepada awak media yang hadir siang itu.

Desa Dlodbrawah terkenal sebagai kawasan "remang-remang" di Jembrana. Di daerah ini banyak berdiri cafe-cafe yang menyediakan penjaja cinta serta kos-kosan untuk para pekerja malam.

Untuk Jembrana, Bumi Makepung ini memang cukup marak kasus kekerasan seksual dan dugaan human trafficking. Bahkan Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait menyebutkan, Jembrana dalam kondisi darurat kejahatan seksual serta penjualan anak-anak di bawah umur.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas