Bos Kuliner Bebek Betutu Masih 19 Tahun
Pemuda yang akrab disapa Robby ini pun berambisi memiliki 10 cabang saat usia menginjak 21 tahun nanti.
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Nourrobby Aulada tepat berusia 19 tahun pada 23 Agustus 2014 lalu. Di usia muda, pria ini telah memiliki usaha kuliner Bebek Betutu Mas Robby. Pemuda yang akrab disapa Robby ini pun berambisi memiliki 10 cabang saat usia menginjak 21 tahun nanti.
Apa yang mendorong dia berani terjun di bisnis kuliner dan strategi apa yang dijalankan agar impiannya terwujud? Berikut penuturan pemilik Gerai Bebek Betutu Mas Robby kepada wartawan Tribun Jateng Deni Setiawan dan Hesty Imaniar di Gerai Café Bebek Betutu Mas Robby Ruko PSIS Blok AB Nomor 1-2 Jalan Fatmawati Raya Semarang, Jumat (29/8) petang.
KEPUTUSAN Robby terjun ke dunia bisnis kuliner sempat ditentang orangtua, khususnya sang Ibunda, Qoida. Alasannya, lima usaha yang lebih dulu dijalankan Robby gagal.
Alasan lain, Qoida ingin Robby berkarir menjadi seorang tentara (TNI Angkatan Laut --Red) mengikuti jejak kakak pertama. Perdebatan pun sempat terjadi. Namun, semangat yang menggebu mendorong Robby tidak menyerah. Dia terus merayu sang ibu agar mendapat restu kembali ke jalur bisnis. Secara bertahap dan tanpa henti, pemuda kelahiran Semarang 23 Agustus 1995 itu meyakinkan alasan membuka bisnis kuliner.
“Akhirnya, Ibu memberi restu saya membuka usaha kuliner dan mengubur dalam cita-cita agar saya menjadi seorang tentara. Atas restu itu, saya tancap gas memberi bukti,” kata pemilik Bebek Betutu Mas Robby Semarang itu.
Ide yang tercetus lantaran sang ibu pernah masak bebek betutu itu segera ditindaklanjuti dengan mencari modal. “Saya menyulap garasi rumah menjadi café. Soal modal, saya kembali merayu Ibu untuk mencari pinjaman dan akhirnya diberi. Sesuai perjanjian, saya harus mengembalikan modal itu. Syarat lain, saya tidak boleh meninggalkan bangku kuliah. Saya beri jaminan itu,” jelas mahasiswa semester lima di Politeknik Negeri Semarang (Polines) tersebut.
Setidaknya, dibutuhkan dana Rp 15 juta untuk menyiapkan dan menyulap garasi dan halaman rumah di Jalan Fatmawati Raya Komplek Ruko PSIS Blok AB Nomor 1-2, Kota Semarang, menjadi gerai Bebek Betutu Mas Robby. Dana itu diperoleh dari sang ibu dan kawan-kawan Robby.
Awal buka, gerai bebek betutu tersebut sepi. Hasil evaluasi, Robby menyimpulkan, warga Kota Lunpia kurang menerima cita rasa asli masakan Bali. Dia pun mengolah ulang menjadi masakan bercita rasa lidah Jawa. "Alhamdulillah diterima dan warung saya semakin ramai,” ungkapnya.
Menurut Robby, ada empat kunci bebek betutu olahannya disuka konsumen. Yakni, tidak menggunakan penyedap rasa, rendah kolesterol, memadukan 17 rempah-rempah, dan empuk saat dinikmati. Dia juga menyajikan dalam bentuk potongan agar harga bebek betutu yang disuguhkan lebih terjangkau. "Inovasi terbaru, kami tawarkan Bebek Betutu Original yang tidak pedas dan cocok untuk anak-anak. Kami juga memiliki 65 jenis minuman yang bisa dipilih,” jelas Robby.
Robby optimistis, usaha kuliner yang dijalani tidak akan tumbang. Apalagi, jika disertai usaha dan keyakinan. Dorongan menjadi sukses dan mengangkat derajat orangtua, serta menciptakan lapangan pekerjaan juga menjadi semangatnya. "Saya juga punya target, di usia 21 tahun saya harus sudah punya 10 cabang dikota-kota besar. Artinya, masih ada waktu dua tahun lagi,” ungkap anggota Komunitas Moslem Entrepreneur Semarang (@MESEM_ID) itu.
Saat ini, Robby tengah menyiapkan cabang yang akan dibuka awal September 2014 ini di Jalan Erlangga Raya Nomor 32A, Kota Semarang. Awal 2015 mendatang, dia juga akan membuka gerai di Yogyakarta. (Tribun Jateng/Den/Hei)