Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemilu Langsung Demokratis Ternyata Diterapkan SMP 6 Makassar

Karena demokratis pemilihan langsung rupanya diterapkan siswa SMP Negeri 6 Makassar, Sulawesi Selatan, guna menjaring Ketua dan Wakil Ketua OSIS.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Pemilu Langsung Demokratis Ternyata Diterapkan SMP 6 Makassar
Tribun Timur/Ilham
Mantan Ketua OSIS SMP Negeri 6 Makassar, Annisa Apriliani (15) saat mengunjungi almamaternya, Sabtu (6/9/2014). Siswa SMA Negeri 17 Makassar ini terpilih sebagai Ketua OSIS SMP 6 lewat pemilihan langsung. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Mekanisme pemilihan kepala daerah yang dibahas di DPR RI memanas. Partai politik pendukung Koalisi Merah Putih bersikeras pilkada dikembalikan ke DPRD. Sebaliknya partai pendukung Jokowi-JK mempertahankan pilkada langsung.

Karena dianggap demokratis, pemilihan langsung rupanya diterapkan siswa SMP Negeri 6 Makassar, Sulawesi Selatan, guna menjaring Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Ada calon Ketua OSIS, tim sukses, sampai dana kampanye.

Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMP 6 periode 2014-2015 telah diselenggarakan di pelataran gedung sekolah unggulan tersebut, Senin (1/9/2014), pekan lalu. Ratusan siswa terlibat menggunakan hak pilih mereka.

Pemilu Ketua OSIS sekolah unggulan ini akhirnya dimenangkan pasangan nomor 2 Gifari-Mario dengan perolehan 151 suara, disusul pasangan nomor 4 Yusuf-Bintang 64 suara. Total pemilih kurang lebih 320 orang. Tiap kelas mengutus 10 perwakilan pemilih dan 10 guru.

Laiknya pemilihan calon kepala daerah selama ini, pemungutan suara menggunakan kertas suara yang berisi foto dan nama pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS. Pemilih berlangsung langsung umum bebas rahasia di bilik suara, one man one vote dengan sistem contreng.

Masa Kampanye Hanya Sepekan

Berita Rekomendasi

Proses pemilihan kepala daerah, anggota DPR, DPRD, DPD, dan presiden dan wakil presiden, rupanya juga ditiru SMP 6 Makassar. Meski tidak serumit pemilihan pada umumnya, siswa-siswa ini memberlakukan masa kampanye selama seminggu untuk masing-masing calon.

Pelaksanaan masa kampanye calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS hanya sepekan sebelum pemilihan. Mereka pun menggunakan alat peraga kampanye seperti banner, spanduk dan lain sebagainya untuk menyosialisasikan calon unggulan mereka.

Masing-masing tim sukses dan calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS taat hukum, menertibkan semua alat peraga yang terpasang di depan kelas dan semua titik sekolah, sehari sebelum pemungutan suara. Sementara pilkada sungguhan, Bawaslu dan Satpol PP sering harus turun menertibkan alat peraga kampanye yang mengotori kota.

Punya Tim Sukses

Pemilihan langsung Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMP 6 Makassar ini betul-betul dinikmati para siswanya. Untuk mengantar calon unggulannya terpilih, dibentuk lah tim sukses dan dana kampanye. Hal itu diakui Muh Gifary Adnan, Ketua OSIS SMP 6 periode 2014-2015.

Jumlah tim sukses Gifary berjumlah 80 orang. Mereka aktif berkampanye, mencari suara, menyaring aspirasi calon pemilih. "Tak boleh saling menyinggung. Kita saling adu program, haram money politics karena itu memalukan. Alhamdulillah pemilihan selalu sehat, haram meniru gaya politik kotor," tutur Muh Gifary.

Mantan Ketua OSIS SMP 6 Makassar periode sebelumnya Annisa Apriliiani (15) juga mengerahkan tim sukses yang jumlahnya 10 orang. Meski bersaing, pelaksanaan pemilihan langsung tidak menimbulkan kecurangan, emosional, apalagi saling menjatuhkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas