Dishub Kabupaten Garut Bakal Pasang CCTV di Sepuluh Titik
Dinas Perhubungan Kabupaten Garut berencana mempercanggih alat pantaunya dengan pengajuan pemasangan CCTV di 10 titik
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.GARUT, - Dinas Perhubungan Kabupaten Garut berencana mempercanggih alat pantaunya dengan pengajuan pemasangan CCTV di 10 titik dan pengadaan helicam.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Wahyudijaya, mengatakan kemajuan IT dapat mempermudah kinerjanya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan mengandalkan kecanggihan ini, para anggota dinasnya dapat sangat terbantu untuk melaksanakan tugasnya.
"Andil produk TI ini terbukti efektif dalam membantu tugas kami di Garut, contohnya saat monitoring arus mudik-balik lebaran tahun ini. Dengan pantauan CCTV atau helicam, kita dapat dengan cepat mengetahui kondisi di lapangan dan langsung disertai dengan tindaklanjutnya," kata Wahyu, Kamis (11/9).
Penggunaan produk teknologi informasi ini sangat efektif membantu anggotanya sehingga tidak harus selalu berkeliling ke sejumlah titik untuk melaporkan kondisi lalu lintas. Dengan CCTV atau helicam, katanya, keadaan lalu lintas dapat dipantau dari monitor di kantor atau bahkan ponsel pintar.
Sampai saat ini, Dinas Perhubungan Kabupaten Garut baru memiliki sebuah CCTV yang dipasang di Bundaran Tarogong. CCTV ini sangat efektif untuk memantau lalu lintas, terutama saat lalu lintasnya padat setiap weekend atau libur nasional.
Setidaknya, kata Wahyu, Garut membutuhkan 10 CCTV untuk memantau 10 titik simpul kepadatan lalu lintas di Garut. Selama ini, Garut sering menjadi daerah yang terkena dampak kemacetan lalu lintas saat Lebaran, akhir pekan, atau libur nasional.
Helicam atau helikopter mini yang dilengkapi dengan kamera, kata Wahyu, dapat membantu pemantauan lalu lintas dengan lebih bebas, tidak statis seperti CCTV. Tidak butuh remote control, helicam dapat dikendalikan dengan GPS melalui pantauan dari beberapa pos.
"Kami akan ajukan CCTV dan helicam dalam APBD Perubahan tahun ini. Kami geser beberapa anggaran yang tidak efektif sehingga dapat langsung ada pengadaan CCTV sebesar Rp 100 juta dan juga pengadaan helicam. Kita harus ikut melek IT," kata Wahyu. (sam)