Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petani Karet Tewas Dibantai di Depan Oknum Polisi Berpakaian Brimob

Gara-gara mempertahankan lahan miliknya, Umar Gani alias Golek (45) warga Desa Harapan Mulia, Kecamatan Muara Belida, Muaraenim, tewas dikeroyok.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Petani Karet Tewas Dibantai di Depan Oknum Polisi Berpakaian Brimob
SRIPOKU.COM/ARDANI ZUHRI
Rumah duka Umar Gani yang tewas dibacok gara-gara sengketa lahan, di Desa Harapan Mulia, Sabtu (13/9/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Gara-gara mempertahankan lahan miliknya, Umar Gani alias Golek (45) warga Desa Harapan Mulia, Kecamatan Muara Belida, Muaraenim, tewas dikeroyok dan dibacok RT cs yang diduga warga Desa Patra Tani, Kecamatan Muara Belida, Muaraeni, di daerah perbatasan antara Desa Harapan Mulia dan Patra Tani, Sabtu (13/09/2014) sekitar pukul 11.00.

Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan bahwa korban Umar Gani ke kebun sawit untuk menyelesaikan pondoknya. Sedangkan enam temannya, berada di dekat portal simpang empat perbatasan Desa Harapan Mulia dan Patra Tani.

Ketika sedang duduk sendiri di dalam pondoknya, tiba-tiba datang empat unit mobil yang berisi warga dan aparat kepolisian.

Kemudian salah seorang warga memanggil korban untuk turun dari pondok. Merasa dipanggil korban turun dan mendekati para pelaku.

Ketika sudah berhadap-hadapan, tiba-tiba RT Cs membacok korban dengan membabi buta sehingga korban terkapar dengan luka-luka di sekujur badan.

Kemudian korban dibawa warga ke puskesmas, tetapi di tengah perjalanan nyawa korban tidak tertolong lagi.

Menurut Ali (47), kakak kandung korban, yang mengaku melihat langsung kejadian, bahwa sebelum kejadian, ia melihat ada empat mobil yang datang ke pondok adiknya.

Berita Rekomendasi

Lalu ia melihat beberapa orang keluar yakni Rota, Amri, Anang alias Nizar, dan lain-lain memanggil adiknya untuk turun dari pondok.

Tidak lama kemudian ia melihat adiknya dikejar dan dibacok mereka. Dirinya bersama teman-teman sempat ingin menolong tetapi dihalangi oleh petugas polisi berpakaian Brimob sembari mengacungkan senjata laras panjang untuk tidak membantu adiknya.

Setelah adiknya terkapar bersimbah darah, iapun langsung membawanya ke puskesmas tetapi di tengah perjalanan nyawanya tidak tertolong lagi.

Hal senada juga dikatakan Bastoni (45) bahwa ia juga mencoba untuk menolong korban, tetapi diacungi senjata api laras panjang oleh oknum polisi berpakaian Brimob yang diduga menjaga di PT IAL. Dan pada saat kejadian dilokasi, dirinya bertujuh yakni Ali, Yadi, Zulkifli, Umar Gani, Rodi dan Herman.

"Saya juga hanya melihat korban dibacok oleh Rito Cs," tukasnya.

Kades Harapan Mulia Meri Irawan SSos, membenarkan adanya kejadian tersebut yang diduga berawal masalah sengketa lahan sehingga satu warganya tewas.

Untuk itu ia berharap kepada pemerintah dan instansi terkait untuk secepatnya menyelesaikan permasalahan ini supaya tidak meluas.

Kapolsek Gelumbang Iptu Mulyono didampingi Camat Muara Belida Budi Purwanto, memang ada permasalahan keributan antara warga Patra Tani dengan Harapan Mulia, yakni masalah sengketa lahan yang telah berlarut-larut.

Akibatnya terjadi pembacokan yang menyebabkan satu orang tewas. Saat ini, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan melakukan pengusutan untuk mengungkap pelaku pembacokan.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas