Situs Makam Sunan Drajat Direvitalisasi
pelestarian cagar budaya peninggalan Islam seperti tidak tersentuh.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN -Pelestarian cagar budaya selama ini seolah-olah hanya berkisar pada situs candi dan sejenisnya. Sedangkan pelestarian cagar budaya peninggalan Islam seperti tidak tersentuh.
Penilaian itu diungkapkan, Dirjen Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Kacung Marijan, Senin (21/9/2014) saat di Tanjung Kodoko Beach Resort (TKBR).
Kehadiran pria asli Lamongan itu untuk membuka focus group discussion (FGD) Penyusunan Action Plan Revitalisasi Situs Makam Sunan Drajat dan Sunan Giri.
"Saat diminta menjadi Dirjen oleh Pak Nuh (Mendikbud Mohamad Nuh), ada dua nasehat yang disampaikan beliau kepada saya. Yakni untuk melakukan perbaikan tata kelola di Dirjen Kebudayaan dan mengintegrasikan antara Islam dan kebudayaan, " ujar Kacung Marijan.
Dia menyebutkan selama ini seolah-olah kalau berbicara soal budaya, Islam tidak masuk, namun hanya berkisar pada candi. "Padahal cagar budaya ini berkaitan dengan semua elemen dan agama, " katanya.
Karena kebudayaan, ujar Kacung Marijan, berkaitan dengan nilai yang dianut masyarakat dalam berhubungan dengan alam, sesama manusia dan Tuhan.
"FGD ini bertujuan untuk menjaring masukan untuk melakukan revitalisasi situs makam-makam wali, "ungkapnya.
Untuk situs Makam Sunan Drajat, tahun ini akan dilakukan pembangunan infrastruktur berupa pelebaran cungkup makam dan perbaikan untuk Museum Sunan Drajat dengan anggaran dari Kemendikbud sekitar Rp 2 miliar. Sementara tahun depan akan diupayakan pembangunan gedung perkantoran serbaguna.
Kacung juga menyebutkan telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Timur yang sudah berkomitmen akan mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk pembanguan situs-situs makam wali di Jatim.
"Setelah ini agar ada action plan yang lebih kongkrit. Terutama terkait peran pemerintah pusat, pemprov dan kabupaten. Lamongan yang saya tahu sudah membangun terminal dan pasar di situs makam Sunan Drajat, " ujarnya.
Mengakhiri pembicaraan, Kacung menyebut Lamongan memiliki keuntungan tersendiri sebagai pusat wisata dibanding daerah lain.
Karena selain memiliki WBL dan Mazoola, juga memiliki situs Makam Sunan Drajat dan Sendang Duwur.
"Terlebih di Desa Sendang Duwur ada sentra perhiasan emas dan batik. Agar dikonsep menjadi kawasan wisata 3 in 1 dengan menyediakan fasilitas penginapan yang nyaman tapi terjangkau, " pungkas dia.
Dalam acara yang juga dihadiri Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan Aris Sofyan dan perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gresik itu, Bupati Fadeli menyebut Lamongan di masa lalu adalah salah satu pusat penyebaran Agama Islam.
Itu terutama dapat dilihat dari adanya Situs Makam Sunan Drajat dan Sunan Sendang Duwur di Lamongan. Juga ada Situs Makam Syech Maulana Hisyam yang merupakan anak dari Sunan Ampel.