Angin Kencang, Nelayan di Boltim tak Bisa Melaut
Angin kencang dan ombak besar membuat nelayan di Bolaang Mongondow Timur (Boltim) tak bisa melaut.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TUTUYAN - Angin kencang dan ombak besar membuat nelayan di Bolaang Mongondow Timur (Boltim) tak bisa melaut.
Nelayan Paret, Soleman Kantor mengatakan hampir sebulan dia tak bisa melaut karena kondisi laut yang bergelombang sehingga menyulitkan dan mengancam keselamatan nelayan yang akan melaut.
"Tak bisa mencari ikan, ombaknya tak terlalu tinggi tapi karena angin kencang sekali, sudah beberapa minggu seperti ini," jelasnya.
Penghasilannya menurun karena tak ada ikan tangkapan yang bisa dijual sehingga dia harus menjadi buruh harian demi menutupi biaya hidup setiap hari.
"Memang nelayan bergantung pada cuaca, kalau tak bisa melaut harus bekerja harian agar bisa makan," tuturnya.
Senada dengannya, Nelayan Desa Tutuyan, Sudin Modeong mengakui penghasilan menurun karena tak bisa leluasa melaut. Namun dia tetap memberanikan diri melaut kalau kondisi membaik.
"Sudah dua hari tak melaut jauh, (melaut) hanya dekat-dekat sini. Tak bisa pergi jauh. Kalau angin mereda berusaha melaut. Kalau tidak mau makan apa. Tak ada penghasilan lain," bebernya.
Padahal penghasilan bisa jutaan rupiah jika mencari ikan ke area yang jauh. Dalam sepekan harusnya bisa dua kali melaut ke laut wilayah Bolsel atau setiap hari di laut sekitar Tutuyan. Namun kini hanya dua kali dalam sepekan di laut tak jauh dari pantai desanya.
"Kalau jauh-jauh takut angin bertiup kencang tiba-tiba. Banyak nelayan turun malam hari karena angin tak kencang," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boltim, Julius Pelealu meminta warga terutama nelayan untuk tak memaksakan diri melaut jika angin kencang.
"Memang sudah beberapa minggu ini angin kencang, sehingga kami meminta masyarakat untuk tak memaksakan diri melaut," imbaunya. (ald)